404 Not Found


nginx/1.18.0 (Ubuntu)
PESADA dan Kader Bangkit Melewati Pandemic Covid-19 - SUARA KOMUNITAS
30/10/2021

Dairi (suarakomuntas.net) – Untuk memperingati Hari Pangan Sedunia (15 Oktober 2021), Hari Perempuan Pedesaaan (16 Oktober 2021) dan Hari Anti Pemiskinan Perempuan (17 Oktober 2021) yang bersamaan bulan Peringatan Ulang Tahun ke 31 Perkumpulan Sada Ahmo (PESADA) diselenggarakan serangkaian kegiatan peningkatan kapasitas mengenai hak-hak perempuan kelompok minoritas & rentan bagi kader, serta refleksi dan ucapan syukur tanggal 28-29 Oktober 2021.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif PESADA Dinta Solin dalam siaran pers yang disampaikan baru-baru ini.
Menurut Dinta Solin, kegiatan yang dilaksanakan ini merupakan salah satu bentuk kebangkitan PESADA dan Kadrnya untuk bangkit melewati masa Pandemic Covid-19 yang dua tahun terakhir menimbulkan berbagai masalah dalam aktifitas kehidupan masyarakat.
Acara yang berlangsung selama dua hari ini akan diikuti sekitar 180 orang, terdiri dari 167 perempuan, 13 laki-laki secara hybrid (tatap muka dan daring).
Peringatan HUT PESADA ke 31 tahun menitikberatkan perhatian kepada resiliensi PESADA dan Kader yang bangkit bersama melewati masa Pandemic Covid-19 menuju kekuatan ekonomi politik perempuan akar rumput berkelanjutan dan berpengaruh pada tahun 2030.
Karena itu pula, PESADA menyerukan kepada pemerintah, masyarakat dan stakeholder untuk mendorong Pemerintah meninjau ulang kebijakan sektor pangan seperti Food Estate yang dinilai tidak berkelanjutan, tidak melibatkan Petani Perempuan dan hanya menguntungkan korporasi dengan mengembangkan kebijakan pangan agroekologi yang berpihak kepada Petani Perempuan sebagai subjek dalam membangun kedaulatan pangan yang sehat, lokal, lestari dan adil.
Kedua, Mendorong Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa memastikan pemenuhan layanan hak-hak dasar bagi Perempuan Pedesaaan, Perempuan Petani, Perempuan Miskin dan Kelompok Minoritas; serta menerapkan kebijakan affirmatif guna mendorong kesetaraan akses dan kontrol terhadap sumberdaya, serta meningkatkan kepemimpinan perempuan di arena publik.
Sedangkan untuk masyarakat Adat, Dinta Solin atas nama PESADA, menghimbau Komunitas Adat dan masyarakat agar memberikan perlindungan bagi Perempuan Adat yang mengalami kekerasaan berbasis gender dan terbuka melakukan perubahan terhadap aturan adat yang diskriminatif terhadap perempuan, khususnya hak-hak perempuan atas tanah dan bebas dari KDRT maupun kekerasan seksual.
“Penuhi Hak Petani Perempuan dan Perempuan Pedesaan untuk Penghapusan Pemiskinan Perempuan,”tegasnya.

(Relis, Editor : Tohap P.Simamora)

 

Tagged on:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

 

kartal escort pendik escort sex hikaye