404 Not Found


nginx/1.18.0 (Ubuntu)
Ratusan Pedagang Pasar Renteng Datangi DPRD Lombok Tengah - SUARA KOMUNITAS
13/08/2018

Talentafm LOMBOK TENGAH,SK – Ratusan pedagang Pasar Renteng Praya, Senin (13/8) kemarin datangi Kantor DPRD Lombok Tengah. Mereka bermaksud hearing dengan pihak DPRD terkait dengan kelanjutan nasib mereka pasca terbakarnya pasar renteng  dan membakar seluruh lapak dagangan mereka.

Salah seorang perwakilan pedagang, H. Mawardi menyampaikan, ada beberapa hal yang akan disampaikan para pedagang pada kesempatan tersebut. Antara lain soal pinjaman mereka saat ini pada sejumlah bank yakni Bank BRI dan Bank Mandiri. Begitu juga dengan Finance dan dinas terkait soal lokasi rencana pemindahan sementara pasar renteng.

Kepada pihak Bank, diharapkan pihak DPRD bisa memfasilitasi para pedagang agar pihak Bank tempat mereka melakukan pinjaman modal usaha mempunyai kebijakan sehingga bisa meringangkan bagi para pedagang.”Setelah musibah kebakaran pasar ini, tidak ada pemasukan kami saat ini. Lalu bagaimana kami bisa membayar setoran-setoran kami itu,”ujarnya.

Para pedagang, malah berharap agar kredit-kredit mereka yang menjadi korban kebakaran pasar itu dihapuskan. Karena kebakaran itu sendiri dinilai warga pedagang sama dengan musibah gempa yang saat ini dilanda Lombok.  Begitu juga dengan sejumlah finance yang ada, dimana para pedagang banyak yang melakukan kredit agar bisa memberikan kebijakan.

Ketua Formapi NTB, M.Ihsan Ramdhani,SH menambahkan, selain persoalan rencana pemindahan pasar ke terminal renteng, ia berharap agar masyarakat yang tidak lain para pedagang pasar renteng yang lapak dagangan dan sekaligus  dagangnya terbakar habis akibat bencana kebaran itu, agar diberikan bantuan modal lagi oleh pemerintah.”Sekarang kalau tidak dibantu, darimana modal mereka,”tandasnya.

Untuk itu demi rasa kemanusiaan dan juga rasa sosial Ihsan Ranmdhani tegaskan agar peemrintah segera merelokasi pasar  tersebut ketempat yang diinginkan oleh para pedagang yakni Terminal Renteng Praya dan bukan ketempat yang lain seperti di PTP dan lainya.

Assisten Manager Mikro BRI Praya, Fahrian Mahruf yang dihadirkan DPRD bersama pejabat lainya pada hearing tersebut menyampaikan, sesuai dengan surat yang telah dilayangkan ke Kantor Wilayah BRI di Bali, maka BRI memberikan kebijakan berupa perpanjangan jangka waktu kredit. “Jadi selama enam bulan kedepan boleh tidak ada pembayaran. Nanti hal ini akan diawali dengan identifikasi kepada nasabah kami yang ada di pasar Renteng ini,”jelasnya.

Dari data yang dimiliki BRI Praya, tercatat ada 487 debitur BRI Praya yang keseharianya sebagai pedagang di Pasar Renteng Praya. Sebanyak 358 melakukan pinjaman melalui KUR dan 129 orang melalui Kupedes. Sementara menjawab keinginan para pedagang agar pinjaman mereka dihapus, maka hal itu bukan menjadi kewenanganya.”Kami ada birokasi yang semuanya tertumpu ke pusat dan aspirasi soal bunga tidak dibayar selama 6 bulan akan kami usulkan ketasan kami,”katanya.

Sementara itu, pihak Dinas Perhubungan Provinsi NTB , Tri Joko Hartono menyampaikan, saat ini setiap harinya sekitar 100 hingga 200 orang penumpang keluar masuk di Terminal Renteng tersebut. Dengan 54 unit angdes yang setiap hari beroperasi dari pukul 07.00 hingga pukul 10.00 wita.”Jadi kalau terminal ini akan dipakai menjadi pasar, maka akan menggangu keluar masuk 200 san orang setiap hari itu ke Lombok,”katanya.

Namun demikian, pihaknya menyarankan kepada Pemkab Lombok Tengah untuk bersurat ke Gubernur apakah akan diberikan ijin atau tidak.

Adapun Kepala Dinas Perdagangan (Kadis Perindag) Lombok Tengah, Drs. H.Saman menyampaikan, ada alternative lain lokasi pemindahan pasar renteng selain ke terminal setempat. Yakni eks PTP disamping lokasi pembangunan Kantor Bupati yang baru.”Kita sudah melakukan survey ke lokasi itu dan tampaknya layak juga untuk dijadikan pasar sementara,”katanya.

Segala fasilitas yang dibutuhkan pedagang, nantinya akan dibangunan ditempat tersebut. Fasilitas itu bagaimana layaknya sebauah pasar agar para pedagang dan juga pembeli bisa nyaman seperti mereka berada dipasar rentang praya. “Untuk menarik perhatian masyarakat yang sekaligus sebagai sosialisasi nanti kita akan tempatkan hiburan disana agar masyarakat ramai datang,”imbuhnya.

Namun bila alternatife ke PTP Puyung tersebut tidak dikehendaki pedagang, maka akan diusahakan digunakan terminal praya sebagai pasar sementara pasar renteng.

Ketua DPRD Lombok Tengah, H.A.Fuaddi,FT.SE tegaskan, pihaknya akan segera bergerak dengan dinas istansi terkait untuk segera bersurat ke pihak Provinsi NTB, agar ijin penggunaan terminal renteng praya bisa diberikan sebagai lokasi pasar sementara.”Sehabis hearing ini, kami langsung rapat untuk tindak lanjuti semua aspirasi para pedagang,”tegasnya. (ding)

Tagged on:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

 

kartal escort pendik escort sex hikaye