404 Not Found


nginx/1.18.0 (Ubuntu)
Puluhan Pedagang Masih Mengais Puing Lapak Mereka Yang Terbakar - SUARA KOMUNITAS
13/08/2018

Talentafm LOMBOK TENGAH,SK – Hingga Senin 13/8/2018 , ratusan pedagang pasar renteng Praya Lombok Tengah masih terlihat mengais-ngais puing-puing lapak dagangan mereka yang hangus terbakar. Mereka berharap ada barang-barang yang masih berharga yang bisa dijual lagi dari puing kebakaran tersebut.

Rosmiati, saat melihat puing-puing lapak dagangnya yang habis terbakar pada peristiwa kebaran Pasar Renteng Praya Lombok Tengah

Salah seorang pedang, Rosmiati asal Kampung Meteng Praya mislanya, bersama sejumlah keluarganya terus mengais-ngais puing-puing dagangan mereka yang habis terbakar. Dengan sebatang kayu yang ditemukan dilokasi, ia terus membongkar-bongkar tumpukan abu bekas kebakaran.”Saya menjual barang pecah belah seperti piring, gelas dan juga alat-alat memasak seperti panic dan penggorengan,”katanya.

Rosmiati tampak terlihat senang saa ia mendapati seonggok aluminium yang tampak seperti baru habis terbakar. Ia menduga kalau onggokan aluminium itu merupakan puluhan panic dan penggorengan miliknya yang meleleh akibat panasnya api yang membakar pasar tersebut.”Alhamdulilah, tumpukan aluminium ini bisa dijual lagi seharga Rp.10 ribu per kilo gram pak,”tuturnya.

Adapun ratusan tumpukan kaca beling yang tampak seperti bekas gelas yang juga berserakan dilokasi  tidak diambilnya. Rosmiati mengatakan kalau tidak ada yang mau membeli bekas gelas-gelas yang terbakar itu. Praktis yang bisa ia selamatkan hanyalah besi-besi dan sisa-sisa barang dari aluminium dari panci dan penggorengan saja. “Semua barang yang terbakar ini mencapai Rp.100 juta lebih pak,”ungkapnya.

Berbeda dengan Rosmiati, peda gang lain yakni Efendi dari Gerunung Praya mengatakan, syukur kalau para pedagang pecah belah masih bisa menjual bekas-bekas kebakaran panci dan penggorengan mereka, karena para pedagang pakian yang bisa diselamatkan hanya besi-besi rangka tempat mereka menggantung jualanya.”Kami yang pedagang pakaian malah tak bisa sedikitpun menjual bekas kebakaranya,”katanya.

Sambil sedikit bergurau menghibur dirinya yang masih sedih, ia bertelakar berharap agar ada orang yang mau membeli bekas kebakaran baju, celana dan sepatu yang dijualnya.  Tumpukan abu bekas kebakaran semua dagangnya masih berada dibekas lapak jualanya.”Banyak sekali tumpukan abu baju-baju dan ratusan celana serta baju yang saya jual. Tidak ada satupun yang bisa selamat, semuanya ludes,”ujarnya.

Ditanya pendapatnya mengenai rencana pemerintah untuk memindahkan mereka ke Terminal Mandalika Renteng Praya sebagai pasar sementara tempat berjualan, nyatakan tidak setuju. Ia khawatir tidak akan banyak masyarakat yang akan datang berbelanja ke terminal tersebut.”Kami lebih setuju agar dibangun lagi seadanya dilokasi ini saja sebelum dibangun lagi,”pungkasnya. (ding)

Tagged on:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

 

kartal escort pendik escort sex hikaye