404 Not Found


nginx/1.18.0 (Ubuntu)
Radio SGM FM, Buka Puasa Bareng Sheep Indonesia - SUARA KOMUNITAS
08/05/2021

Santong Mulia (SanMu),– Untuk lebih mempererat hubungan tali silaturrahmi keluarga besar Radio Suara Genem Merenten (SGM) FM dengan Managemen Yayasan Sheep Indonesia, bertempat di Berugak Direktur Radio SGM FM di Lokok Sutrang Desa Santong Mulia Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara, menggelar buka puasa bersama,Kamis (06/05).

Direktur Radio SGM FM, Eko Sekiadim

Direktur Radio SGM FM Eko Sekiadim dalam sambutannya sesaat sebelum buka puasa bersama dimulai mengatakan, kegiatan buka puasa bersama yang digelar pihaknya ini adalah sengaja digelar untuk mempererat hubungan silaturahim antar keluarga besar Radio Suara Genem Merenten FM dengan pihak Yayasan Sheep Indonesia Yogyakarta yang selama ini sudah berlangsung baik. Karena menurutnya, hubungan yang selama ini terjalin dengan DMI Sheep Indonesia, cukup membantu dalam hal penyampaian informasi seputar keberadaannya hadir di Desa Santong Mulia sejak pasca gempa 5 Agustus 2018 lalu. Selain itu, momen ini juga dijadikan sebagai ajang memperkenalkan Managemen Radio SGM, termasuk para penyiarnya.

“Kami ingin mempererat silaturahim antara crew Radio Suara Genem Merenten dengan DMI Yayasan Sheep Indonesia. Karena sejauh ini kerjasama yang baik telah terjalin, sehingga semua informasi yang ingin kami sampaikan kepada masyarakat terlaksana dengan baik berkat kerja media bantuan dari Sheep Indonesia,” kata Eko, yang juga Sekcam Gangga ini.

Dikatakan, sejauh ini informasi berita-berita seputar Desa Santong Mulia khususnya dan Kecamatan Kayangan umumnya, menjadi berita rutin dibacakan di Radio Suara Genem Merenten FM, sehingga rubrik ini sangat dirasakan manfaatnya bagi pemerintah dan masyarakat. “Ya, informasi terkait dengan berbagai hal yang patut diketahui masyarakat, bisa melalui segmen berita seputar Kayangan,”ucapnya.

Sheep Indonesia dan Crew Radio SGM

Dihadapan seluruh keluarga besar crew Radio Suara Genem Merenten FM dan manajemen Sheep Indonesia, Eko menyampaikan rasa syukur karena setelah 12 tahun vakum, radio SGM FM ini bisa kembali bangkit dan mengudara berkat dukungan dari Sheep Indonesia.

“Awalnya kita berencana mengadakan kegiatan buka puasa bersama hanya dengan crew radio SGM saja, akan tetapi kita berfikir bahwa hidupnya kembali stasiun radio ini tidak terlepas dari dukungan dari Sheep Indonesia, maka kita mengundangnya sehingga berkenan hadir untuk bersilaturahmi sekaligus mengevaluasi  memberikan masukan untuk kemajuan radio, ” terangnya.

Kepala Desa Santong Mulia melalui Sekretaris Desanya Zaenulhadi mengatakan, sangat mengapresiasi keberadaan Yayasan Sheep Indonesia hadir di Desa Santong Mulia dalam rangka mengawal dan melakukan pendampingan kepada masyarakat pasca gempa 2018 lalu. “Tentu sudah banyak yang dilakukan di Desa Santong Mulia. Semoga ini menjadi awal yang baik demi kemajuan Desa Santong Mulia dimasa mendatang,”yakinnya.

Jinul juga menjelaskan, bulan Ramadhan tahun ini, menjadi momen yang spesial bagi crew radio SGM FM, karena menjadi hal sangat penting dalam mempererat tali silahturahmi dan kekompakan setelah mereka bergabung dalam kelembagaan radio ini. Begitu juga dengan kehadiran Yayasan Sheep Indonesia saat ini. Lebih-lebih Yayasan Sheep Indonesia yang hadir kali ini adalah masih baru semua, kecuali Parwita yang sudah pamiliar. “Selamat datang mas Sulis bersama rombongan, semoga hadirnya kembali di Desa Santong Mulia ini akan membawa nuansa baru di daerah yang bermotokan ‘Patuh Angen’ ini.

Sementara itu, Sulistiono pada kesempatan tersebut, selain memperkenalkan diri sebagai petugas yang baru dari Yayasan Sheep Indonesia beserta rombongan, pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak pemerintah Desa Santong Mulia dan Direktur Radio SGM FM atas undangannya dalam acara buka puasa bersama ini. “Ini menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi kami. Karena memang kehadiran kami di Desa ini belum sempat berkunjung langsung ke Desa, malah lebih dahulu kami di undang pada momen ini. Alhamdulillah, kami sangat mengapresiasi kegiatan ini,”tandas Sulistiono yang keberadaannya baru 4 (empat) hari di Lombok, dimana sebelumnya bertugas di Pandeglang Jawa Barat yang di mutasi ke Desa Santong Mulia Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara Nusa Tenggara Barat.

Kembalinya Sulistiono ditempatkan di Lombok Utara yakni di Desa Santong Mulia ini, sebenarnya sudah tidak asing lagi. Dimana sebelumnya sudah pernah ada di Desa Santong Mulia ini dari sejak pasca gempa 5 Agustus 2018 lalu, hingga awal tahun 2019. Diawali dari Dusun Mula Gati dan Sumur Jiri, kemudian meluas menjadi satu wilayah Desa Santong Mulia, yang kemudian akhirnya ia ditarik oleh pihak Manajemen untuk di tempatkan di Pandeglang Jawa Barat. Pada periode sekarang, dikembalikan lagi ke Desa Santong Mulia untuk melanjutkan pengawalan program satu tahun kedepan. “Insya Allah, kami akan terus ada di Desa Santong Mulia untuk mengawal berbagai program Sheep Indonesia untuk satu tahun kedepan, terutama untuk suksesnya pembangunan Pusat Evakuasi Masyarakat (PEM) di Desa Santong Mulia ini,”tandasnya.

Misyadin selaku Sekretaris Radio SGM FM menjelaskan terkait dengan progres pengurusan perizinan radio hingga saat ini baru masuk ke tahap  e-penyiaran. Ia menyebutkan, untuk sampai ke tahap tersebut ternyata membutuhkan proses yang panjang, karena memang melalui beberapa tahapan. Meski demikian, kata Misyadin, pada akhirnya selesai juga. Sehingga saat ini baru masuk ke tahap e-penyiaran. “Setelah ini baru kita urus ijin penggunaan frekuensi ke loka spektrum Mataram,”jelasnya.

Foto bersama Pengurus,Penyiar Rdio SGM FM, dengan Sheep Indonesia

Kilas balik perjalanan sejarah berdirinya radio komunitas Suara Genem Merenten FM di Desa Santong Mulia ini, sungguh prihatin dan tidak mudah seperti apa yang diharapkan. Pasalnya, di saat sedang boomingnya mengudara sejak berdirinya tahun 2008 silam, sempat terhenti dikarenakan diterpa kasus hukum. Sehingga itulah sebabnya sempat vakum selama 12 tahun hilang dari udara. Selama itu pula, suara para penyiar yang selalu terdengar menghiasi frekuensi 107,9 MHz tak terdengar lagi. Praktis semangat para penyiar sejak saat itu kendur, tidak terdengar lagi, hingga datanglah Sheep Indonesia sebagai penyelamatnya.”Alhamdulillah, hadirnya Sheep Indonesia kami anggap sebagai penyelamat hidup dan bangkitnya kembali radio Suara Genem Merenten FM menghiasi rumah-rumah masyarakat pendengar dengan suara khas dari para penyiar senior yang sudah tidak asing lagi bagi para fans setia radio SGM FM di wilayah timur Lombok Utara ini. Semoga dengan mengudara lagi radio ini, akan mengembalikan semangat masyarakat untuk tetap hidup di Bumi Tioq Tata Tunaq ini,”ujarnya.

Pada momen buka puasa bersama kru Radio SGM FM dengan Managemen Yayasan Sheep Indonesia ini, hadir juga para pendiri, Dewan Penyiaran,para pengurus harian dan para penyiar. Selain itu, hadir pula para penyiar legendaris seperti Bang Cucut, Bang Yon, Bang Hae,Bang Je, mbak Ros,Bang Yudi dan Bang Jr. Hadir juga para penyiar lempas (purna), seperti mbak Indra, mbak pipit dan Bang Adila. Selain para penyiar legendaris, hadir pula fans senior pertama sejak awal berdirinya radio SGM FM, yakni Amak Sahti Lokok Bata dan Umar Bukren Sentul Desa Pendua. “Alhamdulillah, keberadaan kami masih dianggap ada oleh pk Direktur, sehingga kami juga di undang pada momen buka puasa bersama ini,”ucap mbak Pipit, yang nama aslinya Deni Kartika Sari ini bangga, seraya diamini para penyiar lainnya, serta menambahkan ‘jaya terus radio SGM FM, uplous oleh rekan penyiar lainnya pun tak ter-elakkan.(eko)

Tagged on:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

 

kartal escort pendik escort sex hikaye