404 Not Found


nginx/1.18.0 (Ubuntu)
Puluhan ribu warga Pantura Pemalang Batang mudik - SUARA KOMUNITAS
01/04/2020
  • Ribuan pemudik asal Batang discan suhu tubuhnya

Pemalang, Suara Komunitas. – Tercatat sedikitnya 27.809 warga Pemalang yang tinggal di zona merah Covid-19 pulang kampung (mudik) dalam kurun empat hari terakhir. Pencegahan dan antisipasi sebaran virus Korona dilakukan pihak kepolisian bersama dinas terkait degan mendata para pemudik tersebut. Sementar itu, pemudik di Kabupaten Batang mencapai 1.317 dalam seminggu terakhir. Petugas langsung melakukan scan suhu panas para pemudik yang dilakukan petugas kesehatan di terminal dan stasiun Batang.

Kapolres Pemalang, AKBP Eddy Suranta Sitepu terus menghimbau warga Pemalan untuk tidak pulang kampung terlebih dahulu. “Kita sudah mengimbau agar masyarakat di perantauan untuk tidak pulang kampung dulu. Tapi kita juga tidak bisa memaksa mereka untuk tetap bertahan di kota perantauan dan tidak pulang ke kampungnya di Pemalang,” ujarnya, Selasa kemarin.

Saat ini langkah prefentif yang dilakukan, lanjut Eddy, adalah melakukan pendataan pemudik. “Pada saat pemudik datang, polisi bersama TNI, aparat kecamatan dan desa/kelurahan, langsung melakukan pendataan dan pemeriksaan medis. Apalagi sebagian besar pemudik datang dari Jakarta yang merupakan zona merah pandemi Korona,” imbuhnya.

Dari data yang dikumpulkan oleh 14 Kecamatan di Pemalang, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermasdes), Tetuko Rahardjo mengatakan bahwa selama kurun waktu  27 – 30 Maret 2020, tercatat 27.809 orang perantau pulang kampung.

Data tersebut paling banyak di Kecamatan Belik, yakni sebanyak 3.543 pemudik, Randudongkal 3.447 pemudik dan 12 kecamatan lainnya berkisar seribu hingga dua ribu orang.

Pemudik tiba di Batang langsung discan suhu panasnya

Lonjakan pemudik juga terjadi di Kabupaten Batang, dalam satu minggu terakhir, tercatat 1.317 orang pemudik dari Jakarta tiba di Batang, melalui stasiun Batang maupun terminal Limpung.

Menurut Wihaji, Bupati Batang,  warga yang turun di Kecamatan Bawang sebanyak 527 orang, turun di Terminal Limpung 280 orang dan Terminal Bandar 500 orang. “Untuk jumlah penumpang kerata api yang turun di stasiun Batang dari arah Jakarta dari tanggal 1 sampai dengan 30 Maret 2020 sebanyak 10 orang,” ujarnya, Selasa.

Petugas langsung melakukan antisipasi dengan melakukan scan panas tubuh para pemudik dan menyediakan hand sanitizer di setiap terminal. “Pemudik yang tiba di Kabupaten Batang oleh petugas dishub kita arahkan untuk melapor ke Puskesmas maupun kantor kepala desa setempat,” tutur Kepala Dishub Batang, Murdiono.

Sementara itu, DPRD Kota Pekalongan meminta Pemkot untuk membatasi pintu masuk menuju Kota Pekalongan untuk mengantisipasi gelombang pemudik dini. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan pendataan berapa warga dari luar daerah yang mudik dan masuk ke Kota Pekalongan.

“Selain untuk pendataan, dengan pembatasan pintu masuk juga dapat memudahkan petugas untuk melakukan deteksi dini terhadap warga yang datang. Bagi semua warga yang datang, juga harus langsung ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP). Artinya, mereka harus melakukan isolasi diri di rumah sendiri selama 14 hari dengan diawasi oleh keluarga,” ujar Balqis Diab, Ketua DPRD Kota Pekalongan.

Balqis juga meminta setiap kelurahan, bahkan RT RW ada Posko Korona untuk mendata dan mencatat informasi jumlah penduduk yang masuk ke wilayah tersebut.

Balqis menambahkan, posko juga bertugas untuk memberikan edukasi mengenai virus Korona sehingga masyarakat bisa mendapatkan info yang valid dari sumber yang jelas. Bukan dari media sosial yang belum tentu kebenarannya. “Posko ini juga bisa membantu apa yang menjadi kebutuhan masyarakat untuk pencegahan dan penanganan virus corona,” tambahnya. (Eva Abdullah)

Tagged on:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

 

kartal escort pendik escort sex hikaye