404 Not Found


nginx/1.18.0 (Ubuntu)
Dewan Nilai Berlebihan Sampai Menutup Akses KEK Mandalika - SUARA KOMUNITAS
22/08/2017

TALENTA FM LOMBOK TENGAH,SK – Ditutupnya KEK Mandalika dengan alasan percepatan pembangunan dan jelang diresmikanya Masjid Nurul Bilad oleh pihak ITDC, dinilai dewan sangat berlebiban. Seperti yang disampaikan Ketua Komisi II DPRD Lombok Tengah, M. Samsoel Qomar,S.Sos, Selasa 22/8/2017 di Kantor DPRD Lombok Tengah.

"Pernyataan bupati terkait akan di tutup total pantai kuta menjelang peresmian masjid mandalika terlalu berlebihan, seolah olah Loteng dalam keadaan tidak aman, seolah olah masyarakat yang ke Kute mengganggu pembangunan, jadi jangan berlebihanlah,"ujar Politisi Demokrat ini.
Presiden lanjut M Samsul Qomar, hanya akan meresmikan masjid bukan meresmikan banyak hotel dan banyak bangunan.
"Kan progres yang ada saat ini baru masjid dan jalan sekitar pantai saja. Hotel baru akan baru akan semua, kantor ITDC juga belum ada jadi kita gak usah membuat ini seolah olah luar biasa,"tandasnya.

Justeru Ketua DPD KNPI ini, melihat yang harus di tekankan pada pembangunan itu adalah prasarana pendukung seperti air dan listrik serta jalan penghubung yang di segerakan, itu untuk memancing investor menanamkan modalnya, kalau sekedar buat masjid tetapi perangkat lunaknya tidak ikutkan dikebut, investor masih mikir untuk berinvestasi.

"Hal lain yang sangat vital adalah masalah keamanan. Seminggu terakhir ini banyak sekali pelaku kriminal dengan sasaran bule terjadi, bahkan sampai dilukai. Ini juga mejadi perhatian khusus kami, harus ada patroli dan penanganan khusus wilayah pariwisata. Kalau bicara polisi tentu akan kalah jumlah, tapi masyarakat juga harus sadar bahwa pariwisata akan membawa keuntungan untuk warga sekitar,"ungkapnya.

Sementara itu terkait intervensi anggaran, kedepan lanjut SQ sapaan akrab Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima ini, menyebut kalau pariwisata tidak hanya bicara di pujut saja, wilayah lain seperti praya barat, praya barat daya dan utara Lombok Tengah, juga penting di berikan dana besar untuk pengembangan wisata agar tidak memungut duit pengunjung dengan harga tinggi pada tiket masuk dan parkir.

"Kadis pariwisata H.Lalu Putria,Spd harus punya pola pikir yang baik dalam memajukan pariwisata. Banyak – banyak belajar ke lokasi wisata daerah lain bahkan dunia, jangan hanya ke jakarta saja, KEK ini adalah kelasnya dunia jadi kalau mindset wisata kita masih lokal ya jangan heran yang datang juga lokalan saja,"terangnya.

Maja kedepan pasukan di Disparbud (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan) Lombok Tengah, harus lebih aktif mencari terobosan dan hal itu akan dikawal di komisi dan kalau tidak ada pemikiran baru maka anggaran tidak akan disetujui dewan.

"Terkait perizinan untuk tidak di persulit namun selektif, kalau ada pihak yg tidak memiliki izin apalagi di kawasan wisata segera dilibas, jangan di kasi ruang untuk melanggar aturan nanti kebablasan, apalagi untuk tahun 2018 semua program SKPD berintegrasi dengan pariwisata."jelasnya.

SQ mencontohkan, Dinas Perkim akan membuat rumah layak huni di kawasan wisata, Perindag akan memberikan modal usaha di kawasan wisata.
"Jadi ini baik ke depannya, tetapi tetap kita kawal biar tidak salah sasaran,"pungkasnya. (ding)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

 

kartal escort pendik escort sex hikaye