404 Not Found


nginx/1.18.0 (Ubuntu)
Berbagi keceriaan dengan kamera kaleng - SUARA KOMUNITAS
29/04/2019

Bermain dan belajar fotografi, tidak selamanya membutuhkan alat dan bahan yang mahal harganya. Puluhan anak-anak Dukuh Peneraban, Desa Gapuro, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang ini terlihat asik dan antusias dengan kaleng yang digenggamnya. Tagline bermain dan belajar diambil, lantaran kegiatan fotografi lubang jarum merupakan kegiatan yang menyenangkan. Berbagi keceriaan dengan kamera kaleng.

Bahan-bahan bekas dengan sedikit biaya untuk membeli kertas (negative) foto dan larutan untuk mencetak foto, membuat anak-anak ini asik dengan pengetahuan barunya.  Mereka belajar memotret dengan kamera lubang jarum (pinhole camera).

Muhammad Benbella, penggiat Komunitas Lubang Jarum Indonesia (KLJI) Pekalongan, Ahad (28/04) mengungkapkan bahwa kegiatan yang dihelat di perkampungan Peneraban ditujukan untuk mengedukasi anak-anak desa setempat, khususnya pengetahuan tentang fotografi lubang jarum.

Acara yang digelar bertepatan dengan “Worldwide Pinhole Photography Day” merupakan lebaran lubang jarum se dunia, yang dilaksanakan pada Minggu terakhir bulan April. Tahun 2019 ini jatuh pada tanggal 28. Hasil pemotretan mereka akan diunggah pada laman https://pinholeday.org.

Asik. Bocah-bocah di Dukuh Peneraban, Desa Gapuro, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang terlihat asik membuat kamera dari kaleng bekas.

Perhelatan gratis bagi anak-anak dan pemuda setempat tersebut melatih daya imajinasi peserta dalam mengambil sebuah gambar. Lantaran dalam pengambilan foto kamera lubang jarum, tidak diketahui hasil akhir (cetaknya) seperti apa. Justru hal inilah yang menarik puluhan anak-anak tersebut. Sejak mulai membuat kamera dengan kaleng, mencoblos (membuat lubang) kamera, mencari obyek hingga mencetak hasil buruan mereka.

Pria asli Jawa yang kadang dianggap asal Medan (Batak) lantaran bernama Benbella tersebut menambahkan bahwa gelaran KLJI Pekalongan merupakan kali pertama dilangsungkan dan diikuti oleh anak-anak di Dukuh Peneraban, Desa Gapuro, Kecamatan Warungasem, Batang.

Menurut Benbella, anak-anak antusias mengikuti proses pemotretan dengan lubang jarum, sejak awal pembuatan kamera, memotret hingga mencetak foto. Ketertarikan anak-anak tersebut dipicu oleh kecenderungan sosial mereka. Satu ikut maka lainnya akan mengikutinya.

Cerita Anak-anak Desa Gapuro Batang Memotret dengan Kaleng

#VideoWarga Puluhan anak-anak di Dukuh Peneraban, Desa Gapuro, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang belajar sambil bermain, memotret dengan kamera kaleng (kamera lubang jarum). Acara yang digagas oleh Komunitas Lubang Jarum Indonesia (KLJI) Pekalongan, Ahad (28/04) menarik perhatian peserta lantaran keunikannya. Mereka mengekpresikan ketrampilannya dari membuat kamera, memotret hinggga mencetak foto hasil karya mereka.

Dikirim oleh Warta Desa pada Minggu, 28 April 2019

Memberikan edukasi sekaligus mengajak anak-anak berbagi keceriaan dan pengetahuan tentang kamera, lensa dan bagaimana sebuah gambar tercipta dari bayangan benda sebelumnya tidak muncul pada benak anak-anak peserta kegiatan saat mereka mendapatkan pelajaran Fisika, dengan memotret lubang jarum, pengetahuan tersebut langsung tergambar. Sebuah pembelajaran yang penuh dengan kegembiraan. Tentunya.

Salah satu bocah peserta lebaran foto lubang jarum mengatakan baru kali pertama dia mengikuti acara tersebut. Saat ditanya bagaimana proses pembuatan hingga pengambilan gambar, ia begitu paham alur yang harus dijalankan hingga menghasilkan sebuah foto eksklusif. Baginya merupakan pengetahuan baru, lantaran di sekolahnya tidak ada mata pelajaran fotografi.

Agus Parijo, Koordinator jamaah Yasin anak-anak Dukuh Peneraban, Desa Gapuro pun tertarik dengan gelaran belajar memootret dari buyutnya kamera, menurutnya memotret dengan kamera bikinan sendiri baginya dan anak-anak dampingannya merupakan hal yang menarik, kreatif, edukatif. Iapun berharap agar gelaran tersebut dikembangkan lebih lanjur.

Seperti warga Desa Gapuro lainnya, Agus mengaku baru kali pertama mengenal kamera lubang jarum. Ia sebelumnya mencari informasi dari media daring (searching) untuk mengulik lebih lanjut apa itu kamera pinhole. Menurutnya yang menarik bagi anak-anak adalah dengan barang bekas, mereka (anak-anak) bisa menghasilkan gambar (foto) yang tidak bisa dibayangkan sebelumnya.

Agus menilai bahwa perhelatan Hari Fotografi Lubang Jarum Sedunia merupakan kegiatan positif bagi anak-anak yang saat ini lebih kecanduan gawai (gadget). Senada dengan Agus, Muhammad Hilmi Agatha membenarkan opini rekannya tersebut. (WD)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

 

kartal escort pendik escort sex hikaye