404 Not Found


nginx/1.18.0 (Ubuntu)
Bajang Patuh Berbagi Takjil Saat Ramadhan - SUARA KOMUNITAS
11/05/2021

Santong Mulia (SanMu),– Saat ini, ummat muslim sedang menjalani bulan suci Ramadhan 1442 H. Bulan suci ini identik dengan kebersamaan dan berbagi dengan sesama. Salah satu yang bisa dilakukan umat Muslim dalam berbagi adalah memberikan takjil atau makanan berbuka puasa, kepada Muslim lainnya yang menjalankan ibadah puasa. Demikian yang dikatakan Ketua Bajang Patuh Lokok Sutrang Yudi Ariadi, sesaat sebelum berbuka puasa bersama organisasinya di sekretariat organisasi Bajang Patuh Lokok Sutrang Desa Santong Mulia, Minggu (09/05).

Bajang Patuh bagi-bagi Takjil

Disebutkan Yudi Ariadi, berbagi makanan takjil untuk berbuka puasa memang sangat utama pahalanya. Hal ini pernah disampaikan dalam salah satu hadist dari Rasulullah SAW. Dalam HR Ibnu Majah, disebutkan Nabi Muhammad SAW bersabda, “Siapa yang memberi makan buka puasa, ia akan mendapat pahala seperti orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi pahalanya masing-masing”.

Selanjutnya dikatakan, Keutamaan berbagi ini menjadi semakin penting posisinya, mengingat Indonesia maupun negara di belahan dunia lain masih menderita akibat menyebarnya Covid-19.

“Di saat pandemi ini, semakin banyak masyarakat yang kesulitan secara ekonomi. Jadi akan lebih besar lagi keutamaan pahalanya ketika berbagi makan takjil buka puasa pada saat terjadi banyak kesusahan,” kata Alumni salah satu perguruan tinggi di Jakarta ini yakin.

Untuk itu, katanya, di momen menjelang akhir pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan tahun ini, pihaknya sengaja menggelar berbagi takjil kepada masyarakat sekitar Dusun Lokok Sutrang, sekalian berbuka puasa bareng seluruh anggota organisasi yang sudah masuk 3 (tiga) tahun dibawah kendalinya ini. “Semoga momen berbuka puasa bareng ini akan lebih memperkuat dan lebih mempererat hubungan tali silaturrahmi antar keluarga besar organisasi ini,”tandasnya.

Berbuka Puasa Bersama Organisasi Bajang Patuh

Sementara itu, Kepala Dusun Lokok Sutrang Ariandi mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan bagi-bagi takjil untuk masyarakat diwilayahnya sekaligus berbuka puasa bersama intern organisasi Bajang Patuh tersebut. Sebagai orang tua, tentu dirinya sangat mendukung kegiatan positif yang dilakukan Bajang Patuh ini. “Semoga hadirnya Bajang Patuh berkiprah dalam bidang keagamaan ini membuat suasana religi terasa nyaman di daerah ini, khususnya dalam mempersiapkan SDM yang handal dimasa mendatang,”pujinya.

Pada kesempatan tersebut, Ariandi menyebutkan pentingnya ikut organisasi. Banyak manfaatnya, diantaranya dapat melatih kedisiplinan, keberanian, mengembangkan kemampuan. Baik kemampuan yang sederhana maupun kemampuan yang baru, unik, dan berbeda dari kebanyakan orang. Selanjutnya dikatakan, berorganisasi memberi ruang lebih untuk berekspresi, mengembangkan kemampuan diri, membangun kepercayaan diri, menambah teman, meningkatkan wawasan dan pengetahuan, serta memupuk jiwa yang peduli. Banyak potensi yang bisa dikembangkan di dalam organisasi, seperti kemampuan komunikasi dan leadership.

Bajang Patuh foto bareng usai buka puasa bersama

Disisi lain, ustaz Swardi melihat pentingnya organisasi menurut Islam.Islam mengajarkan ummatnya untuk memperbanyak bersilaturahmi kesesama muslim, tetapi sebenarnya bukan hanya kesesama muslim saja harus menjalin hubungan baik, Allah SWT mengajarkan untuk selalu menjaga hubungan baik juga keseluruh umat yang lain.

Karena menurut Ust.Swardi, dengan berorganisasi bisa mendidik dan juga mendewasakan diri. Mengapa seperti itu? Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Manusia hidup didunia sangatlah membutuhkan orang lain, tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Maka, katanya, dapat disimpulkan bahwa sangatlah penting bagi setiap muslim berinteraksi dengan manusia lain, yang salah satu caranya dengan berorganisasi. Seperti dalam firman Allah SWT didalam surah Al-Maidah ayat 2 : “Dan tolong-menolonglah kamu dalam dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa”.

Yudi Ariadi,S.Bns.
Ketua Orgnisasi Bajang Patuh

Lalu cara membangun organisasi yang Islami, lanjutnya, haruslah didalamnya terdapat tiga hal yaitu; keikhlasan, kebersamaan dan pengorbanan. Kemudian terdapat unsur-unsur yang dapat dijadikan landasan bagi terbentuknya budaya organisasi. Unsur-unsur tersebut antara lain yaitu : Pendirian, Sikap dan Perilaku. “Semoga ini bisa diditerapkan dan di fahami oleh seluruh anggota Bajang Patuh dalam hidup berorganisasi ini, sehingga nantinya bisa tercipta SDM yang handal dalam mempersiapkan calon-calon pemimpin Dusun Lokok Sutrang dimasa mendatang,”yakinnya.

Terkait dengan kegiatan bagi-bagi takjil dan buka puasa bersama organisasi Bajang Patuh Lokok Sutrang tersebut, Ust. Swardi menyatakan sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan yang membawa berkah bagi pelakunya.”Lebih-lebih ini bulan puasa, maka tentu imbalannya pun tidak tanggung-tanggung, Allah swt yang akan membalasnya, sesuai dengan amal ibadah masing-masing,” tutupnya.(eko)

Tagged on:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

 

kartal escort pendik escort sex hikaye