404 Not Found


nginx/1.18.0 (Ubuntu)
ASN Disiplin dapat Rewards - SUARA KOMUNITAS
22/02/2017

MASAMBA (SK) —– Salah satu cara meningkatkan kedisiplinan Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah dengan memberikan reward atau penghargaan. Cara ini pula yang akan ditempuh Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara dalam meningkatkan kesadaran disiplin ASN-nya. Menurut Sekretaris Daerah Abdul Mahfud, saat memimpin Rapat Koordinasi Bidang Administrasi Umum Jumat kemarin, pemberian reward kepada ASN adalah salah cara meningkatkan kesadaran ASN.

“Kita akan mulai terapkan reward kepada ASN yang punya kedisiplinan yang tinggi. Cara ini saya kira ampuh dalam meningkatkan kesadaran ASN, utamanya dalam disiplin kehadiran. Pun sebaliknya, jika disiplin tidak bagus tentu ada punishment buat mereka,” terang Mahfud di hadapan para Kabag, Kasubag, dan staf Bidang Administrasi Umum lingkup Sekretariat Daerah Kabupaten Luwu Utara.

Pada kesempatan itu pula, Mahfud menghimbau ASN untuk senantiasa melakukan KIS dan memegang DUIT. Dua istilah yang kemudian menjadi daya tarik para peserta Rakor hari itu. Istilah KIS dan DUIT adalah sebuah akronim yang diungkapkan Mahfud untuk kemudian diharapkan menjadi pegangan ASN dalam bekerja. “ASN itu harus bisa melakukan KIS, yaitu koordinasi, integrasi dan sinkronisasi. Kita koordinasikan, lalu kita integrasikan, kemudian disinkronkan. Sangat mudah kita sebut, tapi kenyataannya sulit kita laksanakan. Dan ini tantangan kita sebagai ASN,” ujar Mahfud.

Adapun istilah DUIT yang dilontarkan Mahfud adalah bahwa ASN harus bisa selalu memegang prinsip DUIT, yaitu doa, usaha, ikhtiar dan tawakkal. “Kita juga bekerja harus pakai DUIT. Apa itu duit? Yaitu Doa, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakkal. Olehnya itu, dengan memegang prinsip dan filosofi dari istilah DUIT ini, maka saya yakin ASN akan mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik,” tandas mantan Kadis Pertanian ini.
Sebelumnya, Asisten Administrasi Umum, Muhammad Kasrum, menyoroti soal keterlambatan absensi sidik jari bagi pejabat yang baru dilantik.

Menurut Kasrum, persoalan absensi sidik jari bagi pejabat baru harusnya bisa secepatnya dikomunikasikan dan diverifikasi. “Persoalan absensi sidik jari yang sudah memakai sistem online kalau bisa secepatnya kita komunikasikan, utamanya pejabat yang baru dilantik. Jangan sampai kehadiran kita tidak diketahui pimpinan, padahal kita hadir setiap hari,” pungkas Kasrum di hadapan Kabag Ortala dan staf (Lukman Hamarong)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

 

kartal escort pendik escort sex hikaye