404 Not Found


nginx/1.18.0 (Ubuntu)
36 warga Kota Santri dan 4 warga Kota Batik masuk dalam ODP Korona - SUARA KOMUNITAS
18/03/2020

Pekalongan, Suara Komunitas. – 36 warga Kota Santri dan empat warga Kota Batik saat ini dalam pantauan (ODP–orang dalam pemantauan) terkait virus Korona (Covid-19). Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kejadian tidak diingikan. Seluruh warga yang masuk dalam ODP sebelumnya telah melakukan perjalanan ke luar negeri.

Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi menyebut bahwa 36 warganya yang masuk dalam ODP dalam keadaan sehat. “Memang masih dalam tahapan pantauan berjumlah 36 orang. Namun mereka dalam kondisi sehat semua, karena masih tahap awal termasuk para mahasiswa yang baru pulang dari luar negeri seperti Malaysia dan Thailan,” kata Bupati Pekalongan Asip Kholbihi usai melakukan jumpa pers di ruangannya siang kemarin.

Asip menambahkan, sebelumnya ada satu pasien yang dirawat di RSUD Kajen tetapi kondisinya sudah sehat dan bukan terkena Covid-19. Dan di RSUD Kraton belum ditemukan pasien suspek Korona. “Seperti diketahui, RSUD Kraton menjadi rujukan regional terkait Covid-19. Saat ini pihak rumah sakit masih melakukan isolasi terhadap dua orang dari Kabupaten Pemalang, namun tahapan masih pengawasan. Pasien itu berjenis kelamin laki-laki dan berusia lanjut. Berdasarkan pemeriksaan pasien ini belum masuk ke tahap suspeck,” lanjutnya.

RSUD Kraton telah menyiapkan dua ruangan isolasi. Jika dibutuhkan, lanjut Asip, rumah sakit swasta diminta untuk menyediakan ruang isolasi.  “Alhamdulillah Kabupaten Pekalongan saat ini masih dalam kondisi kondusif,” ujarnya.

Asip mengatakan bahwa persoalan mendasar adalah keterbatasan alat pelindung diri para petugas kesehatan. “Di lapangan, persoalan mendasar adalah terkait keterbatasan alat pelindung diri dari para petugas kesehatan. Mengingat RSUD Kraton merupakan salah satu rumah sakit rujukan regional di Jawa Tengah Lini I yang menjadi rujukan dari Kabupaten Batang, Pemalang, Pekalongan dan Kota Pekalongan kesiapannya harus super ekstra dan tidak boleh main-main. Termasuk bahkan menyiapkan intensif khusus pagi para petugas yang berada di lini depan,” tandasnya.

Terkait rumor adana pasien suspek Korona di Kabupaten Pekalongan, Asip mengatakan bahwa berita tersebut bohong atau hoaks. “Sekali lagi saya sampaikan, alhamdulilah, sampai sekarang Kabupaten Pekalongan masih aman,” kata Asip, Selasa sore (17/03/2020).

Sementara itu, empat warga Kota Pekalongan dinyatakan berstatus orang dalam pantauan (ODP) terkait virus corona. Keempatnya saat ini masih berada di rumah masing-masing tapi terus mendapatkan pengawasan dari pihak Dinas Kesehatan melalui puskesmas.

Hal itu diungkapkan Wali Kota Pekalongan, M Saelany Machfudz, Selasa (17/3/2020). Wali Kota menyatakan, keempat orang tersebut merupakan yang tersisa dari total 30 orang yang sebelumnya berstatus ODP di Kota Pekalongan. “Catatan kami, sebelumnya ada 30 ODP yang dalam pengawasan. Tapi mereka belum sampai dirawat di rumah sakit. Kami datangi ke rumah masing-masing untuk diperiksa,” tuturnya.

Saelany menambahkan dari 30 ODP, 26 diantaranya dinyatakan sehat dan tidak menunjukkan gejala apapun terkait virus Korona. Empat lainnya masih dalam proses pengawasan dan pemeriksaan. “Empat orang masih terus dilakukan pengawasan tapi mereka tetap tinggal di rumah masing-masing. Tidak ada yang dirawat karena kondisinya sehat,” tambahnya.

Slamet Budiyanto, Juru Bicara Satgas Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Kota Pekalongan mengatakan bahwa 30 warga Kota Batik yang masuk ODP sebelumnya baru pulang dari daerah terjangkit Korona. “Mereka ini baru pulang dari daerah-daerah yang terjangkit, atau dari luar negeri. Diantaranya seperti TKI, TKA maupun TKW. Tapi semuanya masih dalam kondisi sehat. Saat ini masih ada empat orang yang berstatus ODP dari sebelumnya 30 orang. Yang 26 sudah dinyatakan bebas dan sehat,” punkasnya. (Eva Abdullah)

Tagged on:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

 

kartal escort pendik escort sex hikaye