404 Not Found


nginx/1.18.0 (Ubuntu)
YLKMP KLU, Kerjasama Dengan Puskesmas Kayangan Gelar Pelatihan Kader Posga Inklusi Di Desa Kayangan - SUARA KOMUNITAS
20/05/2023

Kayangan, (SK),— Keberadaan Posyandu Keluarga di Kabupaten Lombok Utara dilaksanakan dalam rangka mendorong Kesehatan masyarakat berbasis keluarga. Upaya ini termasuk dengan menggerakkan peran kader Posyandu sebagai ujung tombak atau garda terdepan pelayanan secara langsung kepada masyarakat dan mampu memberikan kontribusi dalam krisis status kesehatan dan pengumpulan data kesehatan masyarakat, selain itu telah membawa yang salah satunya adalah penanganan dan pencegahan stunting pada anak dan balita. Demikian yang diungkapkan Minardi, selaku Direktur Utama YLKMP sekaligus sebagai Ketua Penyelenggara pada pembukaan pelatihan Kader Posyandu Keluarga Inklusi di Kayangan, Kamis (17/05).

Dikatakan, penyelenggaraan pelatihan Kader Posyandu Keluarga di Desa Kayangan ini adalah memasuki hari kedua, setelah sebelumnya digelar hal serupa di Desa Salut.“Ya, pelatihan ini kita gelar roadshow di enam desa wilayah Kecamatan Kayangan dan ini merupakan hari kedua,”terang Minardi.

Diterangkan Minardi, bahwa Kegiatan Pelatihan Kader Posyandu Keluarga ini digelar kerjasama kerjasama dengan Pemerintah Daerah (Dinas Kesehatan) Lombok Utara dan YSI adalah untuk meningkatkan kompetensi kader yang ada di enam desa di wilayah Kecamatan Kayangan yang termasuk binaan naungan lembaga yang ditanganinya.

Seperti yang diketahui, terang Minardi, Posyandu adalah sebuah wadah untuk melakukan kegiatan layanan dasar kesehatan yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat, yang dibantu oleh petugas kesehatan di suatu wilayah kerja Puskesmas. Sehingga Posyandu (pos pelayanan terpadu) merupakan upaya pemerintah untuk memudahkan masyarakat Indonesia dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu dan anak. Tujuan utama posyandu adalah mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi saat kehamilan, persalinan, atau setelahnya melalui pemberdayaan masyarakat.

Diakui Minardi, para Kader Posyandu ini adalah yang paling sering berinteraksi dengan masyarakat, sehingga mempunyai kedudukan yang strategis. Akan tetapi, dengan jumlah kader Posyandu yang ada, sering menghadapi beberapa masalah atau menjadi tantangan bagi Kader. Diantaranya katanya, rendahnya kinerja kader posyandu, rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peran posyandu, prilaku dan kapasitas kader posyandu dalam mengelola posyandu masih kurang, serta ketersediaan sarana dan prasarana posyandu sangat terbatas sehingga berpengaruh secara signifikan pelayanan yang dilakukan oleh Kader Posyandu.

Problem lain yang dihadapi para kader, kata Minardi, yakni terbatasnya informasi, pengetahuan terkait posyandu inklusi, baik itu pada kapasitas kader posyandu sendiri maupun pada keragaman pemahaman dari pemerintah sendiri. Sehingga ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam mengembangkan pelayanan yang inklusif, yaitu data kelompok gangguan yang ada di desa belum terdokumentasi dengan baik, rendahnya partisipasi gangguan keluarga dalam memberikan informasi dan membawa kelompok gangguan pada fasilitas kesehatan yang ada, kurangnya bantuan pendukung untuk kelompok gangguan pada fasilitas kesehatan serta belum mencukupinya kapasitas tenaga kesehatan dan tenaga kader posyandu dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada kelompok penderita.

Dalam rangka itulah, kata Minardi, YLKMP, YSI dan Pemerintah Daerah (Dinas Kesehatan) bekerjasama menggelar pelatihan Kader Poayandu Keluarga Inklusi dan Simulasi di enam desa dalam wilayah Kecamatan Kayangan dalam upaya meningkatkan pemahaman, pengetahuan dan ketrampilan tenaga kader pisyandu dan nakes.

Penanggungjawab mutu UPT BLUD Puskesmas Kayangan, H.Syamsudirman, tampil sebagai pembicara pertama. Dalam pemaparan materinya dihadapan para kader Posyandu se-Desa Kayangan, telah dijelaskan dengan gamblang terkait dengan Posyandu, keberadaan kader, termasuk yang ditangani oleh para kader, termasuk masalah stunting. Ia juga menjelaskan tentang Posyandu yang Multifungsi, dimana para kader harus memperhatikan betul demi meningkatnya kinerja dan terwujud sebagai posyandu multifungsi. Para kader yang hadir semuanya pun dituntut agar terus semangat dan berinovasi untuk mengabdi kepada masyarakat.

Selain itu, H.Syamsudirman juga memaparkan teknis pelaksanaan layanan Posyandu yang inklusi, yaitu Posyandu Disabilitas merupakan layanan kesehatan berbasis kebutuhan ragam disabilitas dan bersumberdaya masyarakat, ada tingkat desa dan gratis, sehingga terjangkau dan mudah diakses. Dimana tujuan Posyandu disabilitas adalah Pemenuhan kebutuhan terapi dan layanan kesehatan berbasis kebutuhan ragam disabilitas. Serta Penyediaan layanan kesehatan yang ramah disabilitas, mudah diakses, dan terjangkau.

Secara teknis pelayanan Posyandu Inklusi atau disabilitas, adalah sama seperti Posyandu pada umumnya, Posyandu Disabilitas pun mendapatkan layanan kesehatan dari Puskesmas setempat. Keunikan Posyandu Disabilitas adalah adanya layanan terapi, konseling dan parenting disabilitas. Posyandu Disabilitas memberikan berbagai pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi.

“Kelebihan lainnya, di beberapa wilayah, terdapat Puskesmas dan relawan yang memberikan dukungan antar jemput bagi peserta Posyandu Disabilitas,”terang H.Syamsudirman.

Sementara itu, narasumber dari Komisi Kesehatan YSI, Hariyoso memaparkan bahwa sasaran posyandu keluarga adalah ibu hamil, bayi 0-12 bulan, anak balita 1-5 tahun, anak pra-sekolah 5-7 tahun, anak usia sekolah 7-10 tahun, remaja awal 10-15 tahun, usia produktif / remaja lanjut 15-18 tahun, usia produktif 18-59 tahun dan lansia 60 tahun keatas.

Hariyoso juga menerangkan bahwa strategi percepatan penurunan AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi) ditingkat Posyandu adalah bisa di deteksi melalui pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak, edukasi melalui pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu, Anak dan Kelas Ibu. Selain itu, pun bisa di pantau dari perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi dimana masyarakat membantu penyediaan transfortasi rujukan dan pendonor darah, penyediaan rumah tunggu kelahiran untuk mendekatkan akses ibu bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan.

Untuk ditingkat fasilitas kesehatan tingkat pertama, jelas Hariyoso, yang juga biasa di panggil Mas Yoyok ini mengatakan, peningkatan kapasitas dokter umum dan bidan dalam pelayanan KIA, Meningkatkan kapasitas Puskesmas poned, memberikan tatalaksana bayi/balita sakit sesuai standar. Sedangkan ditingkat fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut, terang Mas Yoyok, rumah sakit yang melayani persalinan adalah rumah sakit yang mampu Ponek (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif), ketersediaan unit transfusi darah atau Bank Darah RS di Kabupaten, pendampingan RSUD Kab/Kota lokus oles RS Vertikal dan SR Provinsi terpilih.
Upaya penurunan AKI dan AKB ini, tentunya membutuhkan kerjasama dan sinergitas dari semua lintas program, lintas sektor, organisasi profesi, pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan akademisi.”Dukungan lintas sektor diantaranya pencegahan perkawinan dan kehamilan usia dibawah 19 tahun melalui program wajib belajar 12 tahun, konseling pranikah kerjasama dengan kementerian agama, perencanaan kehamilan bekerjasama dengan BKKBN, serta pemenuhan standar pelayanan minimal bidang kesehatan oleh Pemerintah Daerah,”tandas Mas Yoyok.

Diterangkan Mas Yoyok, sasaran Posyandu yang Inklusi dan Eklusi. Posyandu yang Inklusi sasarannya adalah ibu hamil, bayi, anak balita, anak usia sekolah dan remaja putus sekolah, usia produktif yang tidak bernaung dibawah instansi formal, lansia dan penyandang disabilitas. Sedangkan Posyandu yang Eklusi sasarannya adalah anak usia sekolah dan remaja yang bersekolah, usia produktif yang bekerja di instansi formal, dan masyarakat yang hanya tinggal sementara di wilayah kerja Posyandu tersebut.

“Salah satu kunci keberhasilan keberlangsungan aktivitas pelayanan kesehatan di Posyandu adalah kualitas pemberian fasilitasi dan pembinaan atau pendampingan pihak pengelola Posyandu dalam menggerakkan posyandu secara aktif, sehingga mampu menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas, kuat dan berhasilguna,” yakin Mas Yoyok.(eko)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

 

kartal escort pendik escort sex hikaye