404 Not Found


nginx/1.18.0 (Ubuntu)
Warga bantu warga, cara berdaya atasi terpuruknya ekonomi akar rumput imbas pandemi Korona - SUARA KOMUNITAS
07/04/2020

Imbas mewabahnya virus Korona (Covid-19) tidak hanya berdampak bagi menurunnya kesehatan warga–bahkan kematian, namun juga menggerogoti sendi-sendi ekonomi, utamanya akar rumput (baca: warga miskin dan rentan miskin). Kita tahu, bahwa pemerintah telah bekerja keras untuk mengurangi dampak ekonomi, akibat wabah ini. Pun, secara swadaya, warga, baik secara perseorangan maupun bersama-sama, turut serta dalam gerakan yang kami menyebutnya sebagai gerakan warga berdaya “Warga Bantu Warga”.

Sepekan terakhir ini, banyak inisiasi warga yang dilakukan untuk membantu sesama mereka. Di Desa Coprayan, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan, seorang kasir pabrik tekstil, menginisiasi gerakan Potong Gaji karyawan. Ia memulai dari dirinya yang merekakan seluruh gajinya bulan April, untuk membantu tetangga dan rekan-rekannya mendapatkan masker, yang saat ini harganya melambung.

Sebut, Muhammad Darul namanya. Model yang dia lakukan adalah, pertama, dengan membagikan masker secara gratis bagi warga kurang mampu. Kedua, ia memberdayakan warga sekitarya untuk memproduksi masker kain. Dana dari gerakan potong gaji yang diinisiasinya digunakan untuk membeli masker produksi tetangganya. Kemudian masker tersebut dijual seharga Rp 2 ribu hingga Rp 3 ribu. Hasil dari penjualan masker tersebut kemudian dibelikan masker lagi dari tetangganya, pengusaha kecil rumahan. Dengan demikian, inisiasi ini setidaknya sedikit membantu usaha konfeksi tetangganya yang saat ini lesu, imbas wabah Korona.

Upaya yang dilakukan lainnya, untuk membantu usaha rumahan konfeksi di kampungnya adalah, ia membuka bazar  kain jersey dengan harga murah. Menurut Darul, dengan menyediakan bahan baku berharga terjangkau akan membantu usaha konfeksi rumahan, tetangganya, terus berproduksi, meski ekonomi lesu.

Di Wiradesa, warga saling bantu dengan membagikan 125 paket sembako. Kepekaan sosial berbasis masjid ini, manakala jamaah Masjid Sabihir Rohman, Desa Kauman, Kecamatan Wiradesa merespon kondisi warga RT 03 – 11 di sekitar masjid yang sebagian besar tidak bisa beraktivitas atau bekerja sebagaimana biasanya. Penghasilan mereka turun bahkan nyaris tanpa penghasilan. Para ibu jamah masjid menggalang aksi patungan, hasilnya dibagikan dalam bentuk paket sembako kepada warga kurang mampu terdampak kebijakan pembatasan sosial pemerintah.

Ada puluhan, bahkan ratusan hingga ribuan gerakan serupa. Gerakan kepedulian Warga Bantu Warga, disekitar kita yang tidak kita sadari.

Beberapa hari lalu, kami memergoki seorang penjual ayam potong asal Desa Wuled, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan. Ia kedapatan sedang memasangkan beberapa masker kepada remaja didekat Puskesmas Wonopringgo. Beberapa masker yang ia bawa, dengan rela dibagi-bagikan kepada warga lainnya yang membutuhkan. Tanpa pamrih.

Inisiasi gerakan Warga Bantu Warga, bisa datang dari siapa saja, dari mana saja. Sapuan, seorang guru yang juga juragan batik di Desa Tunjungsari, Kecamatan Siwalan, Pekalongan, menginisiasi gerakan Sembako Gratis bagi Warga terdampak Korona di desanya.

Aksinya dipicu dari keprihatinannya melihat virus Korona ini memukul ekonomi kaum proletar. Bakul-bakul cilik (pedangang kecil), buruh harian dan warga lainnya yang turun derajat kehidupannya.

Sapuan bersama para pemuda desa, ketua RT, perangkat desa setempat dan Kepala Desa Tunjungsari menggelar rapat dadakan membahas “Apa yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan warga yang terancam mati secara ekonomi meski dalam keadaan sehat saat pagebluk Korona?”

Hasil rapat dadakan menghasilkan sebuah Gerakan Sembako Gratis untuk Warga Miskin terdampak Korona. Tahap awal, sedikitnya sembilan kwintal beras terkumpul. Sambil menunggu pendistribusiannya ke warga yang membutuhkan. Para pemuda desa setempat yang bergabung dalam Karang Taruna melakukan pendataan warga, bersama ketua RT. Hasil dari pendataan warga, nantinya akan dimusyawarahkan, dan terbentuk database warga yang berhak menerima bantuan tersebut.

Semua yang terlibat dalam Gerakan Sembako Gratis untuk Warga Miskin terdampak Korona ini sepakat bahwa kegiatan mereka akan berkelanjutan, hingga badai yang meluluh-lantakkan ekonomi dan kesehatan warga ini berakhir.

Selain gerakan warga. Aliansi Mahasiswa Pekalongan-Batang menggelar aksi SENDALAN atau Sedoyo Nanggung Daharan lan Anjukan. Siapapun dapat terlibat dalam aksi ini, baik sebagai donatur maupun relawan. Untuk relawan dipetakan menjadi dua, yakni relawan yang turun langsung ke lapangan  membagikan paket SENDALAN (makanan/sembako) dan relawan yang bertugas mencari donatur.

Sedikit aksi warga yang terlihat, dari ribuah aksi baik ini tentu memberikan energi positif bagi negeri ini untuk bangkit dari keterpurukan akibat virus Korona. Mari bergandeng tangan, bergotong-royong, bahu-membahu dalam sebuah aksi bersama, dari warga, oleh warga dan untuk warga. (.*.)

 

Penulis : Buono

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

 

kartal escort pendik escort sex hikaye