404 Not Found

Medan (Suara Komunitas.Net)-Unit Pelayanan Teknis (UPT) Asrama Haji Medan (AHMED), akhirnya memenuhi harapan anggota Komisi VIII dan Komisi IX DPR RI dengan membangun revitalisasi gedung Jabal Nur dan pengembangannya di lingkungan Asrama Haji Medan tahun 2017 ini.

“Pembangunan revitalitasi gedung Jabal Nur yang dibangun enam lantai itu tidak lain untuk meningkatkan layanan haji yang dirasakan masih kurang oleh dua Komisi DPR RI saat meninjau pelaksanaan pemberangkatan calon jamaah haji (calhaj) pada musim haji 2016 lalu. Karena ruang tunggu kesehatan haji yang terbuka itu dirasakan kecil dan letaknya juga sangat jauh,” ujar Kepala UPT Asrama Haji Embarkasi Medan, Drs.H.Sutrisno didampingi PPK, M.Akmalsyah di Medan baru-baru ini.
Sutrisno mengakui pembangunan revitalisasi gedung Jabal Nur menelan biaya lima puluh tiga miliar dimulai awal Mei hingga akhir Desember 2017 mendatang.
Disebutkan, revitalisasi gedung Jabal Nur merupakan penggabungan dua gedung yakni Jabal Nur dan Aziziah yang nantinya dibongkar. Gedung yang akan dibangun itu berlantai enam.
“Lantai satu untuk aula haji dan tempat ruang tunggu haji untuk pemeriksaan kesehatan haji yang letaknya berdampingan dengan Poliklinik H.Anif serta lantai dua untuk kantor UPT. Sedangkan lantai tiga sampai enam diperuntukkan pemondokan calhaj dengan fasilitas standar hotel bintang tiga,” katanya.
Menurut Sutrisno, pembangunan kedua adalah rehab gedung Raudah kamar VIP.
Sementara pemondokan Mina,Musdalifah Jabal Luhut (Aula) dan lainnya akan dibongkar dan ditata untuk pengelolaan parkir dan taman.
“Penataan lingkungan diharapkan bisa selesai minggu ketiga Juli 2017. Karena pada akhir Juli 2017 akan dimulai pelaksanaan penerimaan calhaj Embarkasi Medan,”ucap Akmalsyah.
Pengerjaan pembangunan,lanjut Sutrisno dilaksanakan Konsultan Perencanaan, PT.Griksa Cipta dan Manajemen Kontruksi (pengawas) dilakukan PT.Gapurna Nirwana Agung dari Jakarta. Sementara konsultan dan penataan lingkungan di Asrama Haji Embarkasi Medan dipercayakan oleh PT.Artak Utama.
“Gedung Jabal dan gedung Aziziah yang akan dibongkar itu dibangun pada tahun 1985 lalu,” kata Sutrisno seraya menambahkan, setiap kamar di Revitalisasi Gedung Jabal Nur diisi dua orang calhaj. (lubis)

Editor : Tohap P. Simamora