404 Not Found


nginx/1.18.0 (Ubuntu)
Universitas Atma Jaya Yogyakarta Sambangi Speaker Kampung - SUARA KOMUNITAS
20/01/2017

Lombok Timur, SK– Pergulatan media komunitas di tengah merebaknya media baru penyebar hoax, mendorong salah seorang aktivis komunikasi dan juga dosen dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Mario Antonius Birowo, bergerak untuk mengunjungi media komunitas Speaker Kampung di Desa Ketangga, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur, NTB, (17/1).

Dalam Focus Group Diskusi (FGD) yang dihadiri oleh sejumlah jurnalis warga yang bernaung di bawah Speaker Kampung, pria yang akrab disapa Anton tersebut banyak berdiskusi mengenai aktivitas media komunitas Speaker Kampung. Apalagi belakangan ini banyak media yang menyebarkan berita hoax untuk menggiring opini masyarakat akibat rendahnya literasi media masyarakat.

Anton mengatakan untuk menjawab semua tantangan itu, perlu digelar Jagongan Media Rakyat (JMR), yang kerap mengangkat isu literasi media melalui kelas-kelas workshop dan diskusi. Jagongan literasi itu bertujuan untuk memotret dan mengelaborisasi fenomena terkini, masa lalu, maupun proyeksi media komunitas ke depan sebagai bahan belajar bersama dengan mengedepankan nalar dan nurani.

Anton menganggap perlu diadakan gerakan dan upaya literasi di tingkat akar rumput agar berdampak langsung ke masyarakat.

Salah satu contoh kecil, lanjut Anton, adalah cara mengajar anak menjadi penonton TV yang cerdas dan kritis, supaya tidak terpengaruh oleh konten media yang buruk. Jurnalis warga konsisten menyampaikan informasi yang akurat dan bermanfaat buat banyak orang. "Media komunitas menolak bohong, suara kebenaran adalah suara rakyat," tegas alumni Curtin University, Australia ini.

Dalam kunjungannya ke Speaker Kampung, Anton cukup takjub, karena ternyata Speaker Kampung yang dirintis Eros dkk. sejak 2014 kian solid, meskipun ada beberapa anggota redaksi yang kurang fokus menulis berita karena kesibukan masing-masing.

Di FGD tersebut, Anton meminta kepada jurnalis warga untuk menceritakan pengalamanya ketika meliput berita. "Ternyata Speaker Kampung sebuah media yang unik, jarang ditemukan di tempat lain," terang Anton.

Menjadi pimpinan umum Speaker Kampung, menurut Eros, tidaklah mudah. Sebab harus punya banyak ide kreatif untuk mempertahankan media tersebut, di samping mengadakan pelatihan jurnalistik yang digelar setiap tahunnya guna menjaring bakat jurnalistik warga.

Dia juga membuat aplikasi untuk program Speaker TV lewat saluran TV kabel yang ada di desanya. "Model kerjsama yang kami lakukan adalah simbiosis mutualisme atau kedua belah pihak sama-sama saling menguntungkan," terang Eros.

Sambutan masyarakat dengan adanya saluran TV kabel ini menurut Eros cukup baik. Kreativitas anak muda Seni Sanggar Lempot contohnya, mampu memproduksi video dan ditayangkan setiap hari di saluran tersebut.

Speaker TV juga menyajikan program unggulan mereka seperti cerita pendek berbahasa Sasak berbentuk komedi yang disebut dengan Sketsasak. Program tersebut sangat viral di kalangan pelanggan TV kabel setempat. Sketsasak juga bisa juga disaksikan melalui youtube Speaker Kampung.

Selain acara tersebut, Speaker TV juga menayangkan program talkshow yang berorientasi untuk mengedukasi masyarakat dengan materi program seperti ekowisata, kebudayaan, kerajinan, pertanian, pendidikan, dimana semuanya berbasis komunitas. (Fikri MS)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

 

kartal escort pendik escort sex hikaye