404 Not Found


nginx/1.18.0 (Ubuntu)
Penyebab Meninggalnya Muhasis Terjawab Sudah - SUARA KOMUNITAS
18/03/2017

Lombok Timur, SK – Meninggalnya Muhasis alias Amaq Hilmi (50) sempat menggegerkan masyarakat Sambelia. Almarhum meninggal sekira pukul 20.00 wita pada (13/3) di Waserda milik pemdes Sambelia, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, NTB.

Pasalnya, banyak spekulasi yang beredar di masyarakat jika Muhasis meninggal diduga adanya tindakan kekerasan. Namun, setelah polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Waserda milik pemdes Sambelia tersebut, tidak ditemukan adanya tanda yang mengarah ke tindak pidana. Hingga berita ini diturunkan, TKP masih dipasangi police line sampai kasus ini dinyatakan selesai.

Kapolsek Sambelia lewat Kanit Reskrim Trisno Rozal mengatakan, meninggalnya Muhasis akibat luka sobek di dahi sebelah kiri (alis) karena tersungkur ke lantai ketika hendak menghidupkan sepeda motornya untuk pergi menghadiri rapat di kantor desa setempat. Lanjut Trisno, setelah meminta keterangan dari isteri korban, Inaq Sabri (45), yang pada saat itu ikut bersama korban, ternyata korban diduga meninggal akibat serangan jantung, bukan karena sengatan listrik seperti kabar yang banyak beredar di masyarakat.

Untuk meyakinkan keluarga korban, malam itu juga polisi bersama dokter puskesmas setempat lakukan visum, dan hasilnya menurut Dokter Miftah Sudariat, tidak ditemukan unsur kekerasan fisik pada korban. Visum itu disaksikan oleh keluarga korban dan juga kades Sambelia Achmad Seobandi. "Korban meninggal akibat benturan keras di kepala sehingga dahi sebelah kiri terluka, mendapat tujuh jahitan, tidak ada unsur lain," jelas Dokter Miftah pada awak media sesaat setelah selesai lakukan visum.

Muhasis (almarhum-red) adalah tokoh masyarakat yang bekerja di Kantor Desa Sambelia selama puluhan tahun. Jasa dan pengabdiannya pada masyarakat Sambelia tidak diragukan lagi. Tidak sedikit masyarakat menjulukinya multi talenta, orang yang serba bisa. Terakhir dia menjabat sebagai kasi trantib di kantor Desa Sambelia. Sebelumnya, dua kali dipercaya menjadi Plt. Kadus. Pertama sebagai Plt. Kadus Dasan Tinggi, kemudian terakhir Plt. Kadus Gubuk Lauk.

Karena usianya yang sudah lanjut dan tidak memenuhi syarat administrasi untuk melanjutkan pengabdiannya di Kantor Desa Sambelia, sehari sebelum meninggal, Camat Sambelia H. Bukhari ,S.H., menandatangani surat perpanjangan tugas bersama 9 orang rekannya di kantor camat Sambelia. Sampai Peraturan Bupati (Perbub) tentang perangkat desa yang baru saja melakukan pilkades dikeluarkan.

Karena kedekatannya pada Bukhari dan juga sifat sosialnya pada masyarakat tanpa pilih kasih, Bukhari yang ikut mengantarkan janazah ke pemakan, tanpa sadar meneteskan air mata, ketika diminta mewakili keluarga menyampaikan kata-kata pelepasan. Tidak sedikit juga jamaah pengantar janazah ikut bersedih ketika itu. (Fikri MS)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

 

kartal escort pendik escort sex hikaye