404 Not Found


nginx/1.18.0 (Ubuntu)
Kenaikan Devisi Belum Maksimal Belum Terpenuhi - SUARA KOMUNITAS
15/09/2018

Medan (Suara Komunitas.Net) – Menunggu keajaiban di Danau Toba, itulah ungkapan yang paling tepat saat diskusi
“Diseminasi Kebijakan Moneter –Penguatan Keseimbangan Eksternal Perekonomian dan Strategi Pengembangan
Pariwisata” yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Sumut di gedung BI Jl. Balai Kota Medan
Kamis (13/9) siang.
Dikatakan begitu, karena upaya pemerintah menaikkan devisa hingga kini belum terpenuhi secara maksimal. Bahkan
berbagai kemasan budaya, kesenian dan olahraga yang diupayakan dalam beberapa tahun ini dalam rangka menarik
minat wisatawan mancanegara dan domestik, juga tidak mampu menyedot Pendapatan Asli Daeah (PAD) Sumut.
Diskusi tersebut dihadiri Sekda Provinsi Sumut, Hj.Sabrina, Pjs. Direktur BI Sumut Hilman Tisnawan, Kepala
Departemen Bank Indonesia (BI) Regional Sumatera, Suhaedi selaku pembicara bersama Direktur Utama Badan
Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo dengan moderator Leonard Samosir yang juga presenter Metro
TV dan Wakil Ketua Umum Bidang Perbankan Kadin Sumut,Syafruddin Siregar.
Kepala Departemen Bank Indonesia Regional Sumatera, Regional Sumatera Suhaedi menjelaskan di Medan dibuat
Focus Group Discussion (FGD) dengan tema ”Pengembangan Wisata Danau Toba Melalui Penerapan Intensifikasi
Layanan Sistem Pembayaran dan Ekonomi Digital serta Ekosistemnya”. Ini merupakan tindak lanjut dari hasil Rapat
Koordinasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan (Rakorpusda) di
Yogyakarta pada 29 Agustus 2018 lalu,” tambahnya.
Rakor menyepakati sembilan strategi kebijakan adi prioritas bersama Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Bank
Indonesia dan OJK, terutama mendorong pengembangan sektor pariwisata guna meningkatkan jumlah kunjungan
wisatawan mancanegara dan penerimaan devisa dari pariwisata, terutama destinasi wisata prioritas seperti Danau Toba,
Borobudur-Joglosemar (Jogjakarta-Solo-Semarang), Mandalika, Labuan Bajo, Bali, Jakarta, Banyuwangi, Bromo, dan
Kepulauan Riau.
Suhaedi optimis mampu meraih target wisman 1 juta tahun 2019 ke Danau Toba dari target nasional tahun 2019
sebanyak 20 juta wisman dengan masukan devisa 20 miliar dolar AS.
Pada kesempatan itu Sekda Provsu Sabrina menambahkan peningkatan perolehan devisa ini akan membantu
menurunkan defisit neraca berjalan. Strategi pengembangan pariwisata Danau Toba sudah disusun.
Sebagian, katanya, telah diimplementasikan dan akan terus dilanjutkan, seperti pembangunan jalan lingkar Samosir,
perluasan jalan Tele, Bakara, Aek Natolu Prapat, akses ke sejumlah dermaga, pembangunan dermaga, pembangunan
jalan Tanjung Morawa-Saribudolog-Tongging, tol Tebing Tinggi-Parapat dan lainnya.
“Lewat diseminasi ini kita harapkan muncul berbagai solusi mengatasi kendala yang ada selama ini, yaitu solusi
sinergitas”, ujarnya.
Sementara Dirut Badan Pelaksana Otorita Danau Toba Arie Prasetyo menyebutkan dewasa ini pengelolaan khusus
Danau Toba, sudah terlihat adanya peningkatan wisman dengan bertambahnya penumpang di Bandara Silangit yang
tahun ini mencapai 500 ribu. Sedangkan tahun lalu hanya 280 ribu penumpang. Saat ini perilaku masyarakat di kawasan
Danau Toba juga ada perubahan sikap terhadap wisatawan.
“Saat ini BI Perwakilan Sumut juga sudah mempersiapkan konsep pelatihan SDM kepada para Usaha Kecil Menengah
(UKM) di kawasan Danau Toba yang terkait denan lingkungan dan persaingan global,” tambah Pjs Direktur BI
Perwakilan Sumut, Hilman Tisnamawan pada wartawan. (lubis)

Editor : Tohap P.Simamora

Tagged on:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

 

kartal escort pendik escort sex hikaye