404 Not Found

Pemalang, Suara Komunitas. – Warga Desa Iser Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah mendatangi balai desa setempat. Mereka mengerudug balai, lantaran mempertanyakan dugaan kebocoran soal tes calon perangkat desa yang dilaksanakan beberapa waktu sebelumnya, Senin (27/11).

Menurut GF Sugiharto, warga setempat, proses tes tertulis pada pelaksanaan tes calon perangkat Desa Iser diduga terjadi kebocoran soal, peserta dan warga menengarai terjadi ketimpangan pada hasil jawaban soal. “Misalnya untuk formasi kadus 1, nilai tertinggi yang diraih 97 sedangkan peserta lain dibawah 60, dan di kadus 2 nilai tertinggi 96 dan yang lain di bawah 60 juga.” tuturnya.

Perwakilan warga menyampaikan tujuh pertanyaan kepada panitia untuk dijawab pada audiensi yang akan digelar hari ini, Selasa (28/11). Ketujuh pertanyaan tersebut meliputi, pertama, Dengan waktu yang sangat singkat Panitia Pemilihan Perangkat Desa Iser Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang tahun 2017 bisa menghadirkan 3 Pembuat soal di ruangan Isolasi Karantina tanpa terlihat oleh orang lain dan setelah soal tersebut jadi para pembuat soal langsung pulang.

Kedua, Dalam waktu kurang lebih 2 Jam Tim Pembuat soal dengan 3 orang dan 5 materi bisa membuat 100 soal utama dan 1 soal cadangan serta pengetikan bisa selesai; Ketiga, Kenapa Panitia Pemilihan Perangkat Desa Iser Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang tidak menyelenggarakan Saksi dari Peserta seleksi Pemilihan Perangkat Desa Iser.

Keempat,  Kenapa waktu pengoreksian, dilaksanakan oleh Panitia Pemilihan Perangkat Desa lser; Kelima, Kenapa waktu Ujian Praktek dilaksanakan nilai KKM yang sudah ditentukan Nilai 60 menjadi 5,6 dibulatkan menjadi 60; Keenam, Mohon diperlihatkan lembar jawaban yang telah kami buat.

Dan, terakhir, Jadwal pertemuan yang ditentukan oleh Panitia yang seharusnya tanggal 24 November 2017 ternyata diundur sampai dengan tanggal 28 November 2017 karena Kepala Desa tidak bisa mempertemukan antara Panitia Pemilihan Perangkat Desa Iser Kecamatan Petarukan dengan alasan tidak memenuhi prosedur.

Sementara itu,  Bambang Jatmiko, Ketua Panitia menyampaikan semua tahapan dilaksanakan berdasarkan aturan yang adapun mengenai permintaan peserta untuk koreksi ulang tidak bisa kami penuhi.

“Mengenai koreksi ulang lembar jawaban secara terbuka, kami panitia tidak bisa memenuhinya karena itu merupakan rahasia negara yang harus tersimpan rapi,” jelas Bambang Jatmiko.

Menanggapi jawaban panitia, warga akan mengadukan hal tersebut ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan (Dispermades) Kabupaten Pemalang, sehingga permasalah bisa clear (selesai). Pungkas perwakilan warga. (Wartadesa)