404 Not Found

 Medan (Suara Komunitas.Net) – Kelompok Marzuki diduga sengaja menyulut api perpecahan akhirnya ditahan di Polresta Serdang Bedagai (Sergai) setelah lebih dulu mengupayakan adanya keributan di lokasi tempat pematokan tapal batas tanah antara PT.Soeloeng Laoet dengan masyarakat di Kp.Banten, Rabu (12/7) sore.

Ada dugaan pihak kebun mengupayakan terjadinya kekerasan atau keributan sehingga mengundang perpecahan yang akhirnya memporakporandakan penyelesaian kasus tanah. Namun tak satupun yang terpancing, kecuali menyerahkan pelaku keributan ke Polresta Sergai dengan barang bukti senjata tajam jenis kelewang dan lainnya yang disusun di belakang rumah posko di kebun Kp.Banten.
Saat itu Marlon Purba, nyaris terpancing emosi untuk membalas pancingan kemarahan yang disulut Marzuki Cs. Namun berhasil diredam karena hal itu bisa mengkandaskan penyelesaian kasus tanah perampasan yang diduga dilakukan PT.Soeloeng Laoet di Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai.
Ia pun segera memerintahkan anak buahnya menggelandang provokator tersebut ke kantor Polresta Sergai dan kasus tersebut ditangani Polres Sergai agar diusut tuntas siapa-siapa dalang di balik kelompok Marzuki.
“Jumat ini (14/7) akan dilakukan gelar perkara di tempat kejadian perkara (TKP) di Kebun Kp.Banten,” kata Ketua Koordinator Rakyat Menggugat Perampasan Tanah, M.Arsyad Nasution, Kamis malam (13/7)
Ia berharap dengan ditahannya Marzuki dapat memuluskan langkah perjuangan mereka yang sudah dilakukan selama 17 tahun. Upaya menahan emosi yang dipancing kelompok Marzuki sudah tepat.
Karena jika Marzuki dipukuli saat kedapatan mengambil kelewang dapat berakibat fatal.(lubis)

Editor : Tohap P. Simamora