404 Not Found

Simalungun (Suara Komunitas.Net) – Pemerintah Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara hingga saat ini sepertinya belum memiliki kebijakan untuk mengatasi masalah sampah. Hampir di setiap kecamatan, masalah sampah menjadi "buah bibir" masyarakatnya.

Setelah Kecamatan Bandar, Kecamatan Silimakuta, Kecamatan Haranggaol Horisan, kini menyusul Kecamatan Dolok Batu Nanggar yang penanganan sampahnya belum optimal. Bahkan, akibat sampah yang menumpuk tersebut, ditengarai sebagai sumber penyakit bagi warga disekitarnya.
Seperti yang terjadi di Serbelawan, ibukota Kecamatan Dolok Batu Nanggar, dimana lokasi penampungan sampahnya berada di belakang Kantor Kecamatan, dan hanya berjarak sekitar 20 Meter dari Rumah Ibadah (HKBP serbelawan) dan Lokasi Pendidikan (Yayasan Perguruan HKBP Serbelawan).
Dari informasi yang diperoleh Pewarta suara Komunitas, baik dari siswa maupun penatua gereja HKBP, aroma bau busuk dan menyengat selalu tercium di lokasi mereka, apalagi setelah hujan reda.
"Tidak hanya aroma yang bau, tetapi ribuan lalat yang berasal dari tempat pembuangan sampah itu juga selalu singgah disini,"kata seorang siswa, yang mengaku kecewa terhadap Pemerintah
yang melakukan pengelolaan sampah.
Penatua gereja HKBP itu juga menyebutkan, akibat bau tak sedap yang ditimbulkan sampah tersebut, terkadang jemaah yang melaksanakan ibadah menjadi terganggu.(ale).

Editor : Tohap P.Simamora