404 Not Found

MASAMBA (SK) —– Pagi itu kantor Dinas Pendidikan dipadati ratusan orang yang nampak menyemut di satu titik di mana sebuah papan pengumuman berdiri. Sebagian di antaranya saling berdesakan untuk melihat beberapa lembar kertas yang menempel di papan tersebut. Bahkan ada yang menggunakan ponsel untuk mengambil gambar di kertas tersebut guna menghindari orang berdesak-desakan. Rupanya aktivitas di pagi itu adalah momen di mana penentuan siapa yang lulus dalam tes tertulis dari program Sarjana Mengajar diumumkan.
 

Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan, Drs. H. Zaenal, MM., mengungkapkan, dari 619 pendaftar, ada 24 orang yang dinyatakan tidak lolos berkas disebabkan berbagai alasan. “Dari 619 pendaftar, 24 yang tidak lolos berkas disebabkan karena ada yang lulusan D2 dan ada yang pakai KTP dari luar Luwu Utara. Jadi resminya ada 595 yang dinyatakan lolos berkas, dengan perincian 230 guru SD dan 365 guru SMP,” ungkap Zaenal, saat ditemui di sela-sela pengumuman hasil tertulis, Selasa (21/2), kemarin.
 

Meski demikian, kata Zaenal, dari 595 yang lolos berkas, tidak semua yang mengikuti tes tertulis. Katanya, ada 35 orang yang dinyatakan batal ikut tes tertulis disebabkan karena faktor kesehatan. “Dari 595 yang dinyatakan lolos berkas rupanya ada 35 yang batal ikut tes tertulis disebabkan karena sebagian besar bermasalah pada kondisi kesehatannya alias sakit,” ungkap Zaenal lagi.
 

Zaenal menambahkan, dari hasil tes tertulis yang diumumkan kemarin, 150 dinyatakan lulus tes tertulis. 150 ini nantinya akan mengikuti tes wawancara, di mana di dalamnya akan dilakukan simulasi mengajar. Setelah melewati tes wawancara, 150 ini akan mengerucut menjadi 50 orang saja yang akan diterima di empat daerah yang menjadi prioritas, masing-masing Seko, Rampi, Rongkong dan Malangke Barat. (Lukman Hamarong)