404 Not Found

Pekalongan, Suarakomunitas. – Ribuan warga Kota Pekalongan dan sekitarnya berebut potongan lopis raksasa seberat 1.206 kilogram dalam perayaan Syawalan di Krapyak Lor Gang 8, Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, Ahad (2/7).

Sejak pagi, warga sudah berdatangan di lokasi pemotongan lopis raksasa. Tidak hanya remaja dan orang dewasa saja, sejumlah warga lanjut usia (lansia) juga terlihat berdesakan untuk mendapatkan potongan lopis raksasa.

”Pak, jangan dorong-dorong. Ada anak kecil ini,” protes salah seorang warga kepada orang di belakangnya. Sebagian warga percaya, apabila bisa mendapatkan potongan lopis raksasa pada perayaan syawalan tersebut, akan mendapatkan keberuntungan, sehingga mereka rela berdesakan demi mendapatkan potongan lopis raksasa.

Hal senada juga disampaikan Da’onah (40). ”Katanya ada barokahnya,” kata warga Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan.

Salah seorang warga dari Bojong, Suyati (70), sempat dievakuasi petugas Satpol PP karena terhimpit saat berebut potongan lopis raksasa

Menurut Ketua Panitia Syawalan dan Pemotongan Lopis Raksasa Remaja Darunna’im, Saiful Amri, pembuatan lopis raksasa tahun ini menyerap anggaran sebesar Rp 37 juta. Terdiri dari Rp 24.5 juta dari Pemkot dan sisanya dari donatur.

”Lopis ini simbol atau cermin dari kita. Sebuah tradisi kemasyarakatan di Krapyak Kidul, di mana ulama, masyarakat dan pemerintah bersatu padu mewujudkan kerukunan yang majemuk,” papar Walikota Pekalongan

Alex, panggilan Walikota Pekalongan berharap agar tradisi lopis raksasa ini menjadi ikon Kota Pekalongan. (WD)