404 Not Found

Pemalang, Suarakomunitas. – Pedagang Pasar ‘darurat’ Paduraksa, termasuk kaum ibu terlibat dalam aksi dorong dengan aparat Polres Pemalang dalam aksi demo yang digelar pada Selasa (7/11). Puluhan pedagang menuntut agar Pasar Paduraksa segera dibangun karena kondisi pasar darurat yang semrawut.

Kaum perempuan pedagang ini sebelumnya berkumpul di dalam pasar darurat, kemudian menggelar aksi di depan pasar dan melakukan aksi blokir jalan utama ruas Pemalang-Purbalingga.  Mereka terlibat saling dorong dengan personel Polres Pemalang yang melakukan penjagaan aksi tersebut. Para ibu pedagang tak surut, bahkan aksi mendorong dan berusaha menerobos barikade polisi.

Beberapakali mereka terlibat dalam aksi dorong tersebut, namun upaya kaum perempuan pedagang di Pasar Paduraksa tersebut gagal. Selanjutnya mereka melakukan orasi di pinggir jalan menuntut agar pemerintah serius penanganan pasar tradisional ini. “Kami menuntut agar pasar segera dibangun karena kondisi pasar darurat becek, bocor, bangunan rusak dan tidak aman,” ujar Anisah, seorang pedagang.

Koordinator aksi, Andy Rustono mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus menuntut pembangunan pasar tersebut, hingga dipenuhi, “Kami akan terus menuntut agar pembangunan Pasar Paduraksa segera dilakukan, jika sampai awal Januari 2018 masih belum dibangun maka kami akan menggelar aksi unjuk rasa dengan masa lebih banyak,” ancam Andi Rustono, dikutip dari Sindo.

Andy juga meminta agar iuran di pasar darurat dihentikan, “Meminta kepada pengelola pasar, stop iuran harian, bulanan maupun tahunan jikalau permintaan dan tuntutan tidak ditanggapi, jika sampai bulan Januari tidak ada tanggapan dari pemerintahan setempat warga masyakat akan gelar aksi demo yang lebih besar,” tegas Andi Rustono. (Eva Abdullah)