404 Not Found


nginx/1.18.0 (Ubuntu)
Camat Gangga Ajak Pemdes Rempek Intervensi Tuntaskan Stunting Serentak - SUARA KOMUNITAS
13/07/2024

Gangga ($K),— Melalui jalan berliku-liku, berbukit dan menanjak, sekitar 7 km kearah timur dari pusat ibukota Kecamatan Gangga, itulah lokasi dan letak Dusun Dasan Dangar Desa Rempek, yang menjadi tujuan kunjungan kerja Camat Gangga beserta jajarannya, Jum’at 12 Juli 2024 M / 6 Muharram 1446 H.

Camat Gangga Mahzan Zohdi Saat sampaikan sambutannya

Dengan didampingi Sekcam, Ketua TP-PKK Kecamatan, para Kasi dan staf, Camat Gangga tiba di lokasi tujuan tepat pukul 09,00 wita. Ditempat itu, Kepala Desa Rempek dan jajarannya serta para petugas kesehatan dari Puskesmas Gangga sudah menunggu sejak pagi di Posyandu Dasan Dangar yang menjadi lokasi ketempatan. “Assalamu’alaikum pak Camat,” sapa Kepala Desa Rempek, Rudi Artono, seraya berjabat tangan menyambut kedatangan Camat Gangga, Mahzan Zohdi beserta rombongan.

Kepala Desa Rempek, Rudi Artono dalam pengantarnya mengutarakan maksud dan tujuan kehadiran Camat Gangga beserta jajarannya hadir di setiap jadual Posyandu di setiap desa yang menjadi lokasi kunjungan kerjanya selama satu minggu berkantor di desa itu. Seperti yang dilakukannya saat ini, yakni mengunjungi Posyandu Dasan Dangar yang memang hari ini adalah jadualnya.Untuk itu, Rudi Artono mengajak warga Dusun Dasan Dangar menyambutnya dengan suka cita.

Kepala Desa Rempek Rudi Artono saat sampaikan sambutannya

Dikatakan, dari 11 jumlah dusun yang ada di wilayah teritorial Desa Rempek, Dusun Dasan Dangar inilah yang terkecil jumlah penduduknya. Dari jumlah itu, di Posyandu Keluarga Dasan Dangar ini, terdapat 24 sasaran. Dimana 6 (enam) orang balita diantaranya terpapar stunting.

Rudi Artono menyebut bahwa, di Dusun Dasan Dangar ini sudah menjadi Posyandu Keluarga. Sehingga dengan demikian, di tempat ini, semuanya bisa dilayani, baik lansia, balita, bumil maupun yang lainya. Kepada semua elemen masyarakat Dusun Dasan Dangar, Rudi Artono mengajak dan menghimbau untuk senantiasa hadir di Posyandu Keluarga dalam rangka memeriksa kesehatannya. Tujuannya sdalah jangan sampai sudah parah sakitnya, baru kemudian periksa kesehatan. “Sehat itu mahal, untuk itu jika ada gejala kurang enak badan, segera saja memeriksakan diri ke petugas kesehatan terdekat,”ingatnya.

Salah seorang balita dan ibunya di Posyandu Dasan Dangar

Sebagaimana diketahui bahwa, dalam upaya intervensi pencegahan stunting, Saraswati, petugas gizi dari Puskesmas Gangga, menjelaskan, setidaknya ada 2 (dua) kegiatan intervensi yang dapat dilakukan dalam rangka mengatasi penyebab terjadinya stunting yakni intervensi spesifik dan intervensi sensitif.

Dipaparkan, Intervensi spesifik merupakan kegiatan yang langsung mengatasi penyebab terjadinya stunting dan umumnya diberikan oleh sektor kesehatan seperti asupan makanan, pencegahan infeksi, status gizi ibu, penyakit menular dan kesehatan lingkungan. Sedangkan intervensi sensitif adalah intervensi yang secara tidak langsung mempengaruhi kejadian stunting, misalnya perbaikan pola asuh, pemberian bantuan sosial, penyediaan sarana air bersih dan jamban yang sehat.

Disebutkan Saraswati, Stunting adalah suatu kondisi gangguan pertumbuhan pada anak yang dapat dicegah. Ada beberapa cara mencegah stunting yang dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa upaya, seperti memastikan anak makan buah dan sayur yang sehat, mencukupi asupan gizi sejak pembuahan sel telur hingga anak berusia 2 tahun.

Ketua TP-PKK Kecamatan Gangga Rinda Masriani dan balita saat diberikan imunisasi

Saraswati juga mengatakan, gejala stunting pada anak, seperti pertumbuhan tulang pada anak yang tertunda, berat badan rendah apabila dibandingkan dengan anak seusianya, sang anak berbadan lebih pendek dari anak seusianya dan proporsi tubuh yang cenderung normal tapi tampak lebih muda atau kecil untuk seusianya.

“Upaya intervensi ini akan berhasil tentunya juga dengan dukungan dan kolaborasi lintas sektor dan program,”tandasnya.

Pada kesempatan tersebut, Camat Gangga Mahzan Zohdi, dalam sambutannya dihadapan peserta Posyandu di Dusun Dasan Dangar, selain mengutarakan maksud kehadirannya bersama jajarannya pada setiap jadual Posyandu di wilayah desa yang menjadi lokasi ketempatan kunkernya, ia juga mengajak Pemerintah Desa, khususnya Desa Rempek untuk bersama-sama berkolaborasi mengintervensi penuntasan stunting di daerah ini. “Sehingga diharapakan intervensi penuntasannya menjadi nol di tahun 2024 ini,”tandasnya.

Mahzan Zohdi juga mengatakan, tujuannya turun ke Posyandu tersebut, selain bertujuan silaturrahmi, pun tujuannya adalah untuk memantau kegiatan intervensi serentak penanganan stunting, mendorong peningkatkan kunjungan dan cakupan sasaran ke posyandu dan mendeteksi masalah gizi, serta memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran yang memiliki masalah gizi.

Camat Gangga Mahzan Zohdi dan Kepala Desa Rempek Rudi Artono di Posyandu Dasan Dangar

Dikatakan, saat ini, sedang gencar-gencarnya Kementerian Kesehatan ditugaskan untuk menurunkan angka stunting dari 24% ke 14% di tahun 2024. Untuk itu, ada beberapa upaya intervensi atau program yang dilakukan untuk menurunkan stunting. Diantaranya, Intervensi akan fokus diarahkan pada wanita sebelum melahirkan, baik remaja di kelas 7 keatas dan juga pada saat ibunya hamil, itu adalah titik yang paling rawan menyebabkan stunting, serta pemberian makanan tambahan berupa protein hewani pada anak usia 6-24 bulan.

Dalam rangka mendorong upaya intervensi percepatan penurunan stunting di Posyandu, kata Mahzan, maka sasarannya adalah seluruh ibu hamil, anak usia bawah lima tahun (Balita) dan Calon Pengantin.

Dengan komitmen bersama, pihaknya dapat mencegah stunting dan memberikan perlindungan terbaik bagi generasi masa depan. “Mari sukseskan program pencegahan stunting melalui partisipasi aktif di Posyandu.Ayo jaga kesehatan balita dan ibu hamil, demi masa depan yang lebih baik,”ajak Mahzan.(eko)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

 

kartal escort pendik escort sex hikaye