404 Not Found

Talentafm LOMBOK TENGAH,SK – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, berikan bantuan kepada Lombok Tengah sebesar Rp.250.000.000. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis, Sabtu (11/8) lalu oleh pihak BNPB Pusat kepada Bupati Lombok Tengah, H,Suhaili,FT.SH di Pendopo Bupati setempat.

Kasubdit Perbaikan Prasarana Vital BNPB, Ir. Roslin Lamtarida pada kesempatan tersebut menyampaikan, rencananya penyerahan itu akan diserahkan langsung oleh Kepala BNPB pusat kepada Bupati Lombok Tengah.”Tetapi Bapak Kepala BNPB tampaknya belum bisa, karena harus menyiapkan keberangkatan Bapak presiden yang akan datang lagi ke Lombok khusus tangani soal gempa ini,”katanya.

Roslin Ramtarida menyampaikan, bantuan senilai Rp.250 juta tersebut telah disertai dengan juklas juknis sebagaimana bantuan untuk penanggulangan bencana pada umunya. Selebihnya diberikan keleuasaan kepada Pemkab untuk melakukan penyaluran sesuai dengan aturan yang berlaku.”Saat ini masih tanggap darurat. Yang terpenting adalah bantuan apa yang dibutuhkan para korban dalam jangka pendek,”imbuhnya.

Selain berupa uang tunai tersebut, BNPB juga sudah menyalurkan ribuan paket bantuan berupa sembako, pakaian, kemah dan barang-barang lainya yang diperlukan oleh para korban gempa dalam jangka pendek ini.  Roslin berharap bencana segera berakhir.”Semoga semua segera bisa pulih kembali seperti sedia kala,”harapnya.

Sementara itu, Bupati Lombok Tengah, HM.Suhaili,FT.SH pada saat serah terima yang dilakukan secara sederhana tersebut, sampaikan terimakasihnya kepada BNPB atas bantuan tersebut. Pihaknya melalui Pemkab Lombok tengah akan berupaya semaksimal mungkin memamfaatkan bantuan itu sebaik-baiknya untuk keperluan para korban bencana.

Untuk diketahui, akibat bencana gempa bumi sejak 29/7 lalu, di Lombok Tengah akibatkan 2 orang meninggal dunia, ratusan luka berat dan rengan serta sebabkan ribuan rumah rusak. Pemkab bersama masyarakat bahu membahu menyalurkan bantuan kepada korban. Hingga berita ini diturunkan, hampir seluruh warga Lombok Tengah belum berani tidur didalam rumah. Solusinya, mereka membuat tenda-tenda darurat dihalaman rumah, dilapangan terdekat dan diswah-sawah lapang yang terdekat dengan tempat tinggal mereka. (ding)