404 Not Found

MataramSK. NET – Jaringan Pemuda dan Mahasiswa Nusantara – NTB senin 27/9/2021 membentangi Kain Kafan di Kejaksaan Tinggi NTB kegiatan ini dilakukan untuk menyikapi permasalahan yang ada di kabupaten lombok utara (KLU)yakni Irigasi Tetes.

Seperti diketahui Pembangunan irigasi tetes di Kabupaten Lombok Utara berakhir pada bulan Desember 2019, dan dihibahkan Pemprov NTB kepada Kelompok tani penerima bantuan di Dusun Batu Keruk dan Dusun Temuan Sari, Desa Akar-Akar Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara seluas 199,5 ha.namun Japma NTB melihat dalam pembangunan irigasi tetes tersebut ada indikasi praktek KKN.

adapun tuntutan orasinya Jaringan pemuda dan mahasiswa NTB meminta agar memanggil dan periksa PPK, Kontraktor dan dinas bersangkutan yang menangani proyek Irigasi Tetes tersebut.

Jaringan Pemuda dan Mahasiswa- NTB meminta agar Kejaksaan segera menuntaskan permasalaha pembangunan Irigasi Tetes, karena Japma – NTB melihat adanya indikasi Praktek KKN .

Kordinator Umum Saidin Alfajari mengatakan bahwa, irigasi tetes ini di buat agar petani bisa menanam jagung dua kali setahun, terutama pada saat musim kemarau.

“Irigasi ini kan di buat agar bisa petani menanam disaat musim kemarau, sedangkan disaat musim kemarau seperti ini petani berharap bisa nanam jagung tapi nyatanya kan tidak”

Koordinator Aksi yogi, menyebutkan bahwa kedatangan kami didepan gedung kejaksaan untuk mendorong kinerja Kejaksaan Tinggi NTB untuk bersikap tegas dalam pembangunan Irigasi Tetes yang mengeluarkan anggaran begitu fantastis,kurang lebih Puluhan miliyar.

Dan kami meminta kepada Gubernur NTB untuk turun melihat kondisi Irigasi Tetes di Kabupaten Lombok utara, agar Pak Gubernur tau permasalahan di lapangan.

Adapun tuntuan Jaringan Pemuda dan Mahasiswa Nusantara – NTB Meminta Kejaksaan Tinggi NTB untuk segera memanggil dan periksa PPK,Kontraktor Dinas Pertanian dan Pihak terkait yang menyelesaikan Pembangunan Irigasi Tetes diKabupaten Lombok Utara.
dan Meminta Gubernur NTB untuk segera turun kelapangan melihat Kondisi penyaluran pipa yang katanya bisa mengairi 200 hektar.(Aprilia Rayumi).