404 Not Found

MASAMBA (SK) —– Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dulunya dikenal sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) harus menjaga etika dan norma-norma yang berlaku, baik di kehidupan nyata, maupun di dunia maya. Tidak hanya di dunia nyata seseorang harus dituntut menjaga perilakunya, tetapi di dunia maya dengan kekuatan viral-nya seseorang harus dituntut untuk selalu waspada akan segala kemungkinan penyebaran informasi yang bisa saja merugikan pemerintah.
 

Berangkat dari fenomena medsos di dunia maya yang kini jadi trend dalam mengangkat sebuah issu dan wacana yang “stempelnya” tidak lagi jelas mana halal mana haram dan mana fitnah mana fakta, maka imbauan Sekda Luwu Utara Abdul Mahfud agar para ASN menjaga etika di medsos adalah tepat. “Di medsos itu, utamanya facebook, ada etika yang harus kita jaga. Tidak boleh sembarang menulis jika apa yang kita tulis itu sepenuhnya kita tidak ketahui,” terang Mahfud saat memimpin Rakor Bidang Administrasi Umum.

Mahfud juga mengingatkan ASN agar tidak berbicara dan menulis apa pun yang tidak ada kaitannya dengan bidang yang ia kerjakan. “Jika bukan bidang kita, jangan langsung sembarang kita tulis dan kita ungkap. Hanya tahu kulitnya saja, kita langsung posting di facebook. Kita tidak boleh bicara masalah pemerintahan yang bukan bidang kita,” terang mantan Kadis Pertanian ini.

Pada kesempatan itu pula, Mahfud meminta semua unit kerja yang ingin kegiatannya diliput dan ditayangkan media agar senantiasa berkoordionasi dengan Bagian Humas dan Protokol. “Jika ada SKPD yang ingin acaranya diliput, tolong koordinasi dengan Bagian Humas dan Protokol terlebih dahulu. Cobalah ke humas dulu, biar humas yang saring, baru kemudian dilempar ke media massa,” pungkas Abdul Mahfud (Lukman Hamarong)