404 Not Found

Karanganyar, Suarakomunitas. – Pelaksanaan sholat Iduladha di halaman masjid Al-Ikhlas, depan Kecamatan Karanganyar berlangsung khidmad. Pelaksanaan ibadah yang dimulai sejak pukul 06.00 WIB tersebut dipimpin oleh Mulyono, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan. Ahad (11/08).

Dalam khutbah Iduladha, Mulyono menyampaikan bahwa momentum Iduladha menjadikan keteladanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang menjalankan perintah Allah SWT secara kaffah (keseluruhan), untuk diteladani seluruh muslim yang mampu untuk berkorban binatang ternah, baik domba, sapi maupun hewan ternak lainnya.

Pun halnya pelaksanaan sholat Iduladha di Masjid Baitussalam, Desa Kayupuring, Kecamatan Petungkriyono, berlangsung khidmad.  Selepas sholat Id, dilanjutkan dengan pemotongan dan pembagian hewan kurban.

Sementara itu, pelaksanaan sholat Iduladha di Masjid Al Muhtarom, Kajen berlangsung semarak. Ribuan warga mendatangi masjid sejak pukul 05.30 WIB. Bertindak sebagai  Imam Shalat Iduladha yaitu Kyai Ahmad Shodiq Alhafiq, sedangkan khotib Kasiman Mahmud Desky.

Dalam khotbahnya yang disampaikan Kasiman bahwa Iduladha dimaknai sebagai ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah basyariah. “Artinya di Idul Adha ini kita harus memahami kisah pensyariatan kurban dan ibadah haji. Ada tiga pesan yang dapat kita jadikan pelajaran,” tuturnya.

Pesan pertama yaitu kepatuhan Ibrahim akan Ismail yang total atas melaksanakan perintah Allah SWT. Pelajaran kedua yaitu momentum untuk merekatkan ukhuwah islamiah dunia. Dan pesan yang terakhir di hari raya korban adalah hakikat pengorbanan dan kepudilan sosial.

Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, dalam kesempatan tersebut mengajak semua umat Islam agar memaknai Iduladha dengan meneladani keikhlasan dan kesabaran Nabi Ibrahim alaihissalam.

“Kisah Nabi Ibrahim yang menjadi cikal bakal mulanya ibadah kurban. Selain disebut hari raya haji, Idul Adha juga disebut sebagai Idul Kurban dimana arti berkorban adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT,” ujar Asip. (Eva Abdullah)