404 Not Found

Medan (Suara Komunitas.Net) – Optimisme pihak BI untuk melakukan terobosan di pariwisata Danau Toba mendapat apresiasi dari berbagai pihak karena kepeduliannya terhadap pengembangan objek wisata primadona di Sumut ini. Pertanyaannya mampukah BI mendongkrak Danau Toba menjadi destinasi wisata dunia?

Terpisah, seorang pengusaha di Medan, Eddy Djuandi (foto) menyebutkan jika pembenahan hanya setengah-setengah, maka wajah Danau Toba akan tetap seperti sekarang. Jalan ditempat. Padahal keinginan membenahi Danau Toba itu sudah ada sejak zamannya Presiden Suharto. Namun karena waktu itu tidak focus, tidak memperoleh hasil yang diharapkan bersama.
Menurut Ketua Penasehat Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Sumut ini seharusnya pembenahan
secara total sudah lama dilakukan. Bukannya saat ini, tapi begitupun kita perlu memberikan apresiasi kepada BI
Perwakilan Sumut yang dinilai peduli dengan pariwisata Danau Toba.
Suasana yang nyata saat ini, lanjut Eddy Djuandi adalah jika kita ingin berkunjung ke Bali, kita langsung dapat
menikmatinya. Sedangkan ke Danau Toba kita perlu waktu berjam-jam menuju kesana. Sehingga sudah capek lebih dulu
dan cost pun bertambah.
“Kalau layanan pariwisata yang dijalankan seperti layaknya di rumah sendiri, maka mereka (wisatawan) pasti mau balik
lagi di lain waktu. Itu makanya, pariwisata kita beda dengan Bali. Padahal potensi Danau Toba Parapat tak kalah dengan
pariwisata Bali,” katanya seraya berharap, pembangunan jalan tol Medan-Samosir sebaiknya cepat diselesaikan agar
devisa dapat mengalir deras ke Sumatera Utara dan mengubah peta pariwisata di dunia. (lubis)

Editor : Tohap P.Simamora