404 Not Found

Medan (Suara Komunitas.Net)- Pengusaha di Sumatera Utara memberikan apresiasi positif atas Operasi Tangkap Tangan (OTT) Tim Saber Pungli Poldasu terhadap Dinas Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpatu Satu Pintu (DPM PPT SP) Sumut, di Jl.Wahid Hasyim Medan, terkait dugaan adanya pungli kepengurusan izin air bawah tanah pada dua perusahaan di Sumut.

Khairri Rozzi Nasution (35), Aparatur Sipil Negara (ASN) di DPM PPTSP Sumut terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Tim Saber Pungli Polda Sumut karena melakukan Pungutan Liar (Pungli) pengurusan izin air bawah terhadap PT Bilah Plantindo dan PT Pangkatan Indonesia sebesar Rp.8,5 juta.
Jika pengusaha tidak memberikan uang pelicin atau uang minum dengan jumlah yang sudah dibandrol, biasanya pengurusan izin
dipersulit dan ada yang salah dan harus diperbaiki.
“Yang namanya pungli, itu sudah tidak jadi rahasia umum di kantor itu,” kata sejumlah pengusaha di Medan yang enggan disebut namanya seraya mengucapkan terima kasih kasih kepada Tim Saber Pungli Poldasu yang mengungkapkan boroknya permainan oknum-oknum di kantor DPM PPT SP Sumut.
Mereka juga meminta Tim Saber Pungli Poldasu pro aktif menjalankan visi dan misinya. Karena bukan tidak mungkin terjadi hal-hal serupa di instansi-instansi layanan publik lainnya di Sumut yang diduga masih melakukan penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan.
Terkait OTT di Kantor DPM PPT SP ini, Kasubdit III/Tipikor Ditreskrimsus Poldasu, AKBP I Putu Yudha, Sumut menyatakan, tersangka bisa dijerat dengan Pasal 12 huruf e Pasal 11 Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Disebutkan, dari hasil penggeledahan yang dilakukan, pihaknya mengamankan dua kotak berisi dokumen penting.
"Kita sedang mencari dokumen-dokumen berkaitan dengan kasus OTT tersebut," jelas I Putu Yudha, mantan Kasubdit IV/Renakta Ditreskrimum Polda Sumut.(lubis)

Editor : Tohap P.Simamora