404 Not Found

Jakarta, SK – Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menuntut pemerintah Indonesia terutama Presiden Jokowi dan juga DPR RI untuk segera membatalkan rencana privatisasi PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan juga anak-anak usaha PT Petamina (Persero) yang lain.

Diketahui pemerintah melalui Kementerian BUMN memberi lampu hijau kepada manajemen Pertamina untuk melepas saham negara sebanyak 25 persen kepada publik atau orang berduit. Padahal PGE sahamnya seluruhnya dimiliki oleh Pertamina yang notabene milik pemerintah seluruhnya. upaya tersebut jelas bertentangan dengan UU No.17/2003 tentang Keuangan Negara.

Presiden FSPPB, Arie Gumilar mengatakan Kementrian BUMN diduga telah merekayasa pemilikan kekayaan negara melalui manipulasi pembentukan anak/cucu BUMN, sehingga aset negara dengan mudah dimiliki pihak swasta lewat mekanisme IPO (Initial Public Offering). FSPPB juga meminta pemerintah menghentikan proses unbundling Pertamina yang memisah-misahkan rantai bisnis Pertamina menjadi sejumlah anak-anak usaha atau subholding.

“Batalkan rencana privatisasi PGE melalui proses IPO maupun modus penjualan saham lainnya. IPO PGE ini melanggar Undang-Undang yang berlaku,” ujar Arie dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (16/2/2023).

Pihaknya meminta pemerintah menghentikan alibi mencari dana murah, transparansi, meningkatkan citra dan akuntabilitas untuk menjual perusahaan melalui IPO PGE. Dalam hal kebutuhan dana, lembaga-lembaga keuangan internasional berbondong-bondong menawarkan dana murah karena memiliki “trust” terhadap nama besar dan kinerja Pertamina.

Ditegaskan bahwa PGE dan Pertamina grup selalu diaudit lebih banyak dibandingkan perusahaan Tbk lainnya, antara lain BPK, BPKP, maupun auditor eksternal (Kantor Akuntan Publik Independen). Pengawasan pun dilakukan oleh regulator kementerian ESDM melalui mekanisme pengusulan, monitoring dan evaluasi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB).

“Oleh sebab itu tidak ada alasan mendasar ide IPO itu terus digulirkan terhadap Pertamina Grup,” tukasnya. (DIN)