404 Not Found

TANJUNG, (SK),–Panitia pilkades di 11 desa di Kabupaten Lombok Utara (KLU) akan menggelar seleksi tambahan berupa tes tulis untuk para bakal calon kepala desa (balon kades). Ini dilakukan karena balon kades yang mendaftar, melebihi batas maksimal lima orang. Dalam seleksi tambahan nanti, lima balon kades yang memiliki nilai tertinggi akan ditetapkan sebagai calon kades.

Untuk seleksi tambahan, 11 panitia pilkades bersama DP2KBPMD sepakat menggandeng Universitas Mataram (Unram) untuk tes tulis tersebut. “Kita minta kerja sama dengan Unram untuk menugaskan tiga orang tim profesional yang bertugas melakukan seleksi,” ungkap Kepala DP2KBPMD KLU, H Kholidi kepada Radar Lombok, Rabu (11/9) kemarin.

Tiga orang profesional itu diharapkan yang memiliki keahlian bidang hukum dan pemerintahan, ekonomi dan bisnis, dan manajemen. Profesional Unram ini akan menyiapkan soal, menggelar tes, dan melakukan penilaian. “Nanti soalnya disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,” terangnya.

Seleksi tambahan Oktober itu, diharapkan bisa langsung memunculkan lima balon kades dengan nilai tertinggi. Tetapi jika belum bisa, karena ada yang nilainya sama, maka dilanjutkan dengan wawancara. “Setiap seleksi mereka akan gugur jika terdapat nilai paling rendah,” jelasnya.

Adapun 11 desa itu antara lain: Senaru 6 pendaftar, Jenggala 6 pendaftar, Pemenang Barat 10 pendaftar, Genggelang 7 pendaftar, Selengen 8 pendaftar, Sesait 6 pendaftar, Malaka 9 pendaftar, Pemenang Timur 7 pendaftar, Mumbul Sari 8 pendaftar, Tegal Maja 6 pendaftar, dan Bayan 6 pendaftar.

Adapun 14 desa lainnya tak perlu melakukan seleksi tambahan, karena pendaftarnya sudah cukup lima atau kurang dari itu. Antara lain Sigar Penjalin 5 pendaftar, Anyar 4 pendaftar, Bentek 5 pendaftar, Gondang 5 pendaftar, Dangiang 5 pendaftar, Rempek 5 pendaftar, Santong 2 pendaftar, Salut 4 pendaftar, Tanjung 3 pendaftar, Gumantar 4 pendaftar, Gili Indah 4 pendaftar, Sambik Elen 4 pendaftar, Karang Bajo 4 pendaftar, dan Sukadana 4 pendaftar.

Untuk sementara ini, panitia pilkades tingkat desa melaksanakan verifikasi berkas balon kades.

Adapun terkait anggaran Pilkades Rp 3,6 miliar lebih, sama sekali belum dicairkan. Masih menunggu evaluasi APBDP 2019. “Soal anggaran kita masih menunggu,” imbuhnya. (flo)