404 Not Found

MALANGKE BARAT (SK) —– Sejarah mencatat, belum ada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dilakukan di tempat terbuka atau outdoor. Setidaknya di Kecamatan Malangke Barat (Malbar) atau bisa jadi di Kabupaten Luwu Utara. Namun, sejarah juga mencatat bahwa Musrenbang 2017 di Malbar adalah pemutus rantai sejarah tersebut, karena baru kali ini Musrenbang dilakukan di tempat terbuka. Dan pelaku sejarah itu adalah Camat Malbar, Sulpiadi.
Saat ditemui di sela-sela acara Musrenbang, Camat muda itu mengungkapkan bahwa pelaksanaan Musrenbang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena dilakukan di tempat terbuka. “Pelaksanaan Musrenbang kali ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kalau dulu dilakukan indoor (di dalam ruangan), tahun ini kita ingin tampil beda dengan melakukannya outdoor,” ungkap Sulpiadi.
Sejak dirinya dilantik menjadi Camat empat bulan lalu, banyak perubahan yang ia lakukan. Salah satunya adalah merubah pola pertemuan yang terkesan kaku. Jika pertemuan itu melibatkan masyarakat yang banyak, sudah bisa dipastikan tempat pertemuannya adalah outdoor. Hal ini dia lakukan dalam rangka menghilangkan stigma bahwa pejabat itu terkesan elitis.
“Saya selalu melaksanakan kegiatan di tempat terbuka jika itu melibatkan masyarakat banyak biar suasananya lebih nyaman dan rileks. Dan itu bisa kita lihat dari Musrenbang kali ini. Ini saya lakukan agar tidak ada kesan bahwa antara pejabat dan masyarakat itu ada jarak. Stigma elitis ini yang ingin saya hilangkan,” terang Camat yang akrab disapa Sul itu.
Sementara itu, Kepala BAPPEDA Rusydi Rasyid saat membuka acara Musrenbang menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan pembangunan, tahapan perencanaan adalah hal penting yang harus dilakukan. Perencanaan kata Rusydi, adalah sebuah proses yang harus dilalui guna mengukur sejauh mana kemampuan dan sumber daya yang dimiliki.
“Kadang-kadang dalam urusan pribadi kita sebelumnya melakukan perencanaan terlebih dahulu. Begitu pentingnya proses bernama perencanaan, maka dalam tahapan pembangunan, perencanaan menjadi urgen dan mutlak harus dilakukan dalam rangka mengukur sejauh mana kemampuan dan sumber daya yang kita miliki,” jelas Rusydi seraya menambahkan bahwa dalam teori manajemen ada ungkapan yang menjelaskan tentang apa yang dilaksanakan, siapa yang melaksanakan dan di mana dilaksanakan,” tandas Rusydi (Lukman Hamarong)