404 Not Found

LOMBOK TENGAH, SK-NET – Dewan Pimpiman Cabang Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Kabupaten Lombok Tengah NTB,  menyoroti masihnya terjadi kelangkaan pupuk dan harga yang diduga melampaui batas Harga Ecer Tertinggi (HET).

Hal itu diungkap oleh Ketua DPC GPK Lombok Tengah, Sahabuddin pada Kamis 19/1/2022 via WA kepada SK.NET.

Petani khususnya yang ada di Lombok Tengah lanjut Sahabuddin semakin terpuruk dengan kelangkaan dan maraknya pejual pupuk yang diduga tidak mempunyai ijin mengedarkan pupuk subsidi.

DPC GPK Lombok Tengah, kecewa dengan pemerintah yang diduga tidak mengawasi ijin dan harga pupuk yang diterima oleh kelompok tani.

Selain itu  banyak sekali pupuk subsidi dijual oleh  penjual yang diduga tidak mempunyai ijin.

“Ini yang memcekik masyarkat, karna harganya terlalu tinggi,” ucap Citung sapaan akrab aktivis kritis ini.

Akibat kelangkaan pupuk itu lanjut Citung, membuat banyak petani terancam gagal panen, karena kekurangan pupuk.

Dalam implementasinya, pupuk yang seharusnya dalam per hektar 300 kg ini dikurangi menjadi 100 kg perhektar.

“Ini sudah mengancam gagal panen,” lanjut Citung.

Citung merasa Kasihan terhadap masyarakat yang semakin lama semakin tertidas dengan kelangkaan pupuk, padahal petani sangat berkontribusi dalam pangan dunia untuk mensejahterakan.

“Tapi ini makin tertindas dengan mengurangi pupuk yang seharusnya dapat sesuai kebutuhan tanaman, malah dikurngi,”imbuhnya.

“Dan para pemerintah menyuruh untuk membeli non subsidi untuk mengurangi kekurangannya dengan harga yang begitu pantastis,”tutup Citung.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah, Taufiqurrahman dikonfirmasi via WA belum memberikan jawaban.