404 Not Found

Medan (Suara Komunitas.Net) – Lima Warga tewas dan puluhan lainnya harus menjalani perawatan secara intensif di rumah sakit akibat keracunan gas H20 di Desa Sibagor Julu Kecamatan Puncak Sorik Merapi Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, Senin (25/1) sekira pukul 12.00 Wib. Kelima korban yaitu, Suratmi (46), Dahni (45), Laila Zahra (5), Yusniar (3) dan Sahrani (15).
Informasi dihimpun Pewarta, peristiwa yang memakan korban ini di duga akibat pembukaan sumur bor PT.Sorik Merapi Geothermal Power (PT.SMGP).
Atas kejadian ini, Puput TD Putra selaku Ketua Umum Lembaga Koalisi Kawali Indonesia Lestari (KAWALI) menyampaikan belasungkawa dan menyampaikan keprihatinan terhadap warga yang menjadi korban.
Menurut Puput TD Putra, peristiwa ini harus menjadi perhatian Pemerintah dan perusahaan harus bertanggung jawab.
Sebagai perusahaan penambangan mineral panas bumi, lanjutnya, PT.SMGP yang merupakan anak perusahaan dari OTP Geothermal, Pembangkit Listrik Panas Bumi tidak bisa lepas tangan kendati tahun 2014 lalu izin perusahaan pernah dicabut Pemkab.Mandailing Natal. Pencabutan izin dilakukan karena pernah di demo masyarakat sekitar karena menimbulkan limbah dan persoalan lahan.
Karena itulah, katanya, KAWALI mendesak pihak-pihak terkait untuk memberikan keterangan terbuka terkait dengan musibah dugaan keracunan Gas H20 dari pembukaan sumur bor PT SMGP.

“KAWALI mendesak semua stake holder untuk melakulan penyelesaian masalah keselamatan dan kesehatan masyarakat sehingga ada perbaikan atas resiko keselamatan masyarakat sekitar, dan meminta pihak terkait melakukan pembinaan atau pelatihan keterampilan kepada masyarakat sekitar, dan karyawan sesuai bidangnya,” tegasnya.
Diakhir pernyataannya, KAWALI sangat mendukung dan mengapresiasi upaya kementerian ESDM menghentikan sementara seluruh kegiatan perusahaan guna mencegah dampak susulan dan membentuk Tim Investigasi mencari penyebab kejadian.
“Kita tunggu hasil investigasi untuk mencari tahu penyebab utama, apakah perusahaan sudah menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang belaku atau terjadi karena kelalaian perusahaan,” katanya. (Pewarta : Faisal, Editor : Tohap P.Simamora)