404 Not Found

Medan (Suara Komunitas.Net) – Hanafiah Harahap (foto) salah satu anggota Komisi A dalam penjelasannya usai kericuhan yang terjadi pada saat RDP di Komisi A Selasa (21/11) mengatakan, dari awal sudah melihat ada gejala kurang baik diperlihatkan pengurus KRBA (Komite Rakyat Bersatu untuk Agraria), padahal mereka satu-satunya kelompok tani yang menguasai lahan eks PTPN II diundang untuk menyampaikan permasalahan yang mereka ketahui tentang tanah Eks HGU tersebut.

Hanafiah mengatakan, seharusnya Kelompok Tani yang tergabung KRBA itu menyampaikan permasalahan apa saja yang dihadapi di lapangan, sedangkan Pansus mencari solusi penyelesaiannya.
“Bagaimana menyelesaikan tanah yang sudah dikuasai?” tanyanya heran.
Seharusnya mereka, lanjutnya, meminta perlindungan kepada Pansus, karena Pansus bekerja untuk mendata tanah-tanah eks HGU yang sudah dikuasai penduduk.
Bukan sebaliknya menghujat dan mengadukan Pansus ke KPK.
Hampir senada dengan Hanafiah, Sarma Hutajulu mengatakan, kelompok tani tersebut awalnya sudah berburuk sangka kepada Pansus. Mereka ingin difasilitasi, dan Pansus ingin minta data berapa jumlah anggota KBRA.
“Kog malah Pansus Tanah Eks HGU PTPN II yang dicurigai,” kata Sarma dari Fraksi PDI Perjuangan itu. (lubis)

Editor : Tohap P.Simamora