404 Not Found


nginx/1.18.0 (Ubuntu)
Pilkades serentak di Batang akan gunakan hitung cepat - SUARA KOMUNITAS
12/08/2019

Batang, Wartadesa. – Pemerintah Kabupaten Batang akan melakukan hitung cepat (quick count) pada perhelatan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di “Kota Berkembang” pada 29 September mendatang. Hitung cepat yang akan dilakukan tersebut tetap mengedepankan kearifan lokal Pilkades. Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Agung Wisnu Barata, Senin (12/08).

Penerapan hitung cepat dilakukan setelah ditandatanganinya perjanjian (MoU–Memorandum of Understanding) antaa Pemkab Batang yang diwakili oleh Wihaji, Bupati Batang, dengan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Widya Pratama Pekalongan, tentang Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Kabupaten Batang.

Agung Wisnu Barata menambahkan, MoU ini juga dikuatkan dengan kerjasma program magang yang merupakan bentuk pengabdian para civitas akademi bisa belajar dan melakukan penelitian, yang nantinya bisa dikonsumsi oleh masyarakat secara luas atau ada penemuan-penemuan atau inovasi yang pada akhirnya bisa membantu masyarakat terkait informasi teknologi.

“Mahasiswa bisa belajar tentang sistem keuangan desa informasi desa (Sikudes) melakukan Penelitian dan Pengembangan Pengabdian kepada Masyarakat,” ujar Agung.

Menurut Agung, kerjasama dengan perguruan tinggi tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk bimbingan teknis terkait pengelolaan keuangan desa yang transparan dan akuntabel yang berbasis IT bagi perangkat desa. “Selain itu Perangkat desa juga akan mendapatkan peengetahuan tentang pengelolaan Sistem Informasi Desa, yang berbasis aplikasi online (daring–dalam jaringan) berbasis website,” jelasnya.

Agung menambahkan bahwa Sistem Informasi Desa (SID)  mampu mengintegrasikan, mempermudah, dan mempercepat pengelolaan data, pelayanan public, serta manajemen informasi untuk pemerintahan di tingkat desa. “Aplikasi Sistem Informasi Desa, masyarakat akan mudah mengakses informasi tentang Profil desa mulai dari administrasi kependudukan, perencanaan, pelaporan data, pengelolaan asset, pengelolaan anggaran, monitoring proyek, komunikasi publik untuk potensi desa, layanan publik, dan beberapa kebutuhan lain sesuai kebutuhan desa, yang secara terus-menerus update dikembangkan,” pungkasnya. (Eva Abdullah)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

 

kartal escort pendik escort sex hikaye