404 Not Found


nginx/1.18.0 (Ubuntu)
Dirgahayu Ke 73 Lombok Tengah... Inilah Kilas Balik Sejarahnya - SUARA KOMUNITAS
16/10/2018

Talentafm LOMBOK TENGAH,SK –  Kabupaten Lombok Tengah terbentuk menjadi daerah otonom berdasarkan undang-undang nomor 69 thn 1958 ttg pembentukan daerah-daerah tingkat 2 dalam wilayah daerah tingkat 1 Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur. Demikianlah pembuka sekilas sejarah Lombok Tengah yang dibaca saat Upacara HUT ke 73 Lombok Tengah pada Senin 15/10/2018 lalu di Bencingah Adiguna Alun-alun Tastura Praya.

Lebih lanjut Master Of Ceremony (MC) upacara tersebut menyampaikan, UUD nomor 69 thn 1958 tersebut disahkan pada tgl 14 Agustus 1958.Namun sebelum terbentuk menjadi wilayah pemerintahan, entitas Lombok Tengah telah ada jauh sebelumnya.

Beberapa momentum historis yang menandai keberadaan LombokTengah yaitu dengan dikeluarkannya TAP nomor 248 thn 1898 ttg onder of the ling Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat oleh Gubernur Hindia belanda. Selanjutnya pasca proklamasi, Lombok Tengah secara integral menjadi bagian dari NKRI ditandai dengan pelantikan formal kepala daerah setempat yang pertama pada tanggal 15 oktober 1945. Pada saat itulah terjadi peralihan kekuasaan dari Jepang kepada Bangsa Indonesia di Gedung Martibaksa Mataram.

Sejak saat itu bendera Lombok Tengah mulai dikibarkan di Lombok dan dibacanya teks proklamasi 17 Agustus 1945 di bumi sasak Lombok. Disusul dengan penetapan pejabat-pejabat yang memegang jabatan pemerintahan. Diantaranya M. Nune Nuraksa yang menjadi Kepala Daerah Lombok, I Gusti Ngurah menjadi kepala daerah setempat Lombok Barat, Lalu Srinate menjadi kepala daerah setempat Lombok Tengah dan Mamiq padlah menjadi kepala Daerah setempat Lombok Timur.

Dipilihnya tanggal 15 Oktober 1945 dilandasi oleh beberapa pertimbangan , pertama pengangkatan Lalu Srinate sebagai Kepala Daerah Setempat lombok Tengah oleh Gubernur Provinsi sunda kecil, Mistaf I Gusti Ketut Puja telah melegetimasi keadaan Derah Lombok Tengah secara hukum, kedua Komite Nasional daerah Lomnok semacam DPRD mengadakan rapat umum di Alun2 Mataram.

Periode kepemimpinana Lombok Tengah sejak tahun 1945 sampai dengan sekarang yaitu dalam rentang waktu 72 tahun Kabupaten Lombok Tengah telah menempuh tiga zaman yakni zaman orde lama, zaman orde baru dan zaman reformasi . Dalam 3 rentang zaman tersebut, Kabupaten Lomok tengah telah dipimpin oleh 9 kepala derah dan 9 wakil kepala daerah.

Kepala daerah pertama yaitu Lalu Srinata periode 1945-1946, saat itu masih bernama daerah setempat Lombok Tengah, sebelumnya Lalu Srinata diangkat menjadi kepala distrik Jonggat pada peroode 1932-1945 menggantikan kedudukan ayahnya Lalu Wire Said . Wilayah administratif saat itu terdiri dari 4 kedistrikan yaitu Praya, Kopang, Mantang dan Jonggat. Selepas Lalu Srinata, kemudian dipimpin oleh lalu Wirentanus alias Haji Lalu Hasyim peroode 1946-1959.

Pemerintahan selaniutnya M. Sanusi periode 1960-1964. Naiknya M. Sanusi melalui Pemilihan DPRD ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri. Selain meneruskan program pendahulunya, wilayah administratif juga masih 4 distrik.
Selanjutnya salah satu Putra terbaik Lombok Tengah yaitu Lalu Larigede menggantikan M. Sanusi periode 1965-1979.

Fokus pembangunan pada periode ini adalah memperluas infrastruktur di wilayah Praya dan beberapa wilayah lainnya yang dibarengi dengan pembangunan perkampungan diantaranya perkampungan Kauman, dan juga penambahan kecamatan yaitu Kecamatan Pujut, Praya Barat, Praya Timur, Janapria dan Prnggarata. Selanjutnya pemerintahan dilanjutkan oleh Letkol c Parwoto wp periode 1979-1989, ini pertama kalinya Lombok Tengah dipimpin dari kalangan militer, pada masa ini ada Badan perencana yaitu bapeda , berbagai perencanaan pembangunan dirancang diantaranya sistem gugur ancah,

Untuk mengatasi kekeringan air pertanian dibangunlah bendungan Batujai, selain perencanaan Tata Ruang Praya, ide pembangunan bandara Lombok Bil sudah dimulai pada masa pemerintahan saat ini.

Dilanjutkan oleh kolonel purnawirawan Haji Irham selama 2 periode yaitu 1989-1999. Pada masa inilah lahan Bandara BIL seluas 551 ha. di Desa Tanak Awu Kecamatan Pujut mulai dibebaskan dan dilakukan pemindahan pasar dan terminal yang ada ditengah2 kota Praya ke Renteng Kecamatan Praya.

Estapet kepemimpinan dilanjutkan oleh Drs.H. Lalu Suhaimi dari kalangan sipil yang masih diangkat melalui DPRD periode 1989-2004. Pada masa inilah pemekaran wilayah dilakukan,menjadi 12 kecamatan seperti sekarang ini, yaitu kecamatan Praya tengah, Praya Barat Daya dan Kecamatan Batukliang Utara. dan dicetuskan moto Tatas Tuhu Trasne melalu perda Nmor 114 Tahun 1999 tentang Lambang dan Moto Kabupaten Lombok tengah.

Pemerintahn selanjutnya dipimpin oleh H. Lalu Wiratjmaja dan Haji Lalu Suprayatno, SH, MBA MM, periode2004-2010. saat inilah Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah dipimpin secara langsung oleh masyarakat. Peletakan batu pertama Pembangunan Lombok BIL dilakukan pada masa periode iniyaitu tanggal 19-01-2008. pada masa ini digagas tentang hari jadi kabupaten Lombok tengah yang diprakarsai oleh KNPI.

Estapet Pemerintahan selanjutnya dipimpin oleh Haji Lalu Moh. Suhaili, FT, SH dan Drs. Haji Lalu Normal Suzana periode 2010-2015. yang juga dipilih secara langsung. dengan tetap melanjutkan program2 sebelumnya, dengan menitik beratkan fokus pembangunan pada 3 titik yaitu pembangunan Agriculture (Pertanian), Tourism (Pariwisata), dan Maritim (Kelautan) dengan menitikberatkan pada pembanguan 2R (Rurung Reban).

selain itu dilakukan pembagian kawasan menjadi 3 zone yaitu zone 1 kawasan Aik Meneng meliputi Kecamatan Kopang, Pringgarata, Batukliang dan Batukliang Utara. Zona dua yaitu kawasan Tunjung Tilah meliputi Kecamatan Praya, Praya Tengah, Kecamatan Jonggat dan Kecamatan Janapria dan terakhir zona Empak Bau meliputi Kecamatan Pujut, Praya Timur, Praya Barat dan Praya Barat Daya.

Pada masa awal pemerintahan ini dilakukan peresmian bandara Internasional Lombok oleh Presiden republik Indonesia DR. H. Susilo Bambang Yudoyono yaitu pada tanggal 1 Oktober 2011. bersamaan dengan itu penetapan Kawasan Mandalika sebagai Kawasan Ekonomi Khusus pada bulan Agustus 2015. pelan namun pasti ekonomi Lombok tengah terus mengalami peningkatan demikian juga dengan angka kemiskinan terus mengalami penurunan.

Kemudian Kabupaten Lombok Tengah kembali dipimpin oleh H.Moh. Suhaili FT SH dan Lalu Fathul Bahri, S.IP periode 2016-2021 dengan mengusung visi Lombok Tengah bersatu dengan menitik beratkan pembangunaan 3R/ Rurung Reban untuk meraih riziki. dengan terus mengawal pembanguan KEK bersama stake holder yang ada demi Lombok Tengah yang bersatu.

Kini  Lombok Tengah terus maju pesat dan telah memantabkan diri sebagai Kabupaten Pariwisata. Seluruh element bahu membahu mengembangkan sektor wisata, bahkan desa-desa kini telah menjadi penyangga pembangunan pariwisata dengan banyaknya muncul desa wisata. Untuk menyangga keberadaan pembangunan pariwisata seluruh desa diharapkan menggali potensi masing-masing dengan motto “One Village One Product”.

Untuk menyonsong pembangunan KEK Mandalika, kini sebuah selogan baru sebagai sebuah semangat untuk terus beratu dan kompak  digemakan, selogan itu adalah Mandalika Sholah Sholeh Sholoh. (ding)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

 

kartal escort pendik escort sex hikaye