404 Not Found


nginx/1.18.0 (Ubuntu)
Belasan Siswa Terjaring Satpol.PP di Pantai Beraringan - SUARA KOMUNITAS
19/09/2019

Tanjung, (SK),– Belasan pelajar yang kedapatan keluyuran disaat jam pelajaran sedang berlangsung terjaring dalam operasi kasih sayang yang digelar Satpol PP Kabupaten Lombok Utara di Pantai Beraringan Desa Kayangan Kecamatan Kayangan Lombok Utara, Kamis (19/09).

Pelaksana tugas Kepala Bidang Peraturan Perundang-undangan Satpol PP Kabupaten Lombok Utara, M.Sugiono mengatakan, mereka yang terjaring merupakan pelajar SMP dan Santri salah satu Ponpes yang ada diwilayah Kecamatan Kayangan yang kedapatan nongkrong di Pantai Beraringan sambil bermain game online di HP android miliknya pada saat jam sekolah berlangsung.

Dikatakan, razia pelajar yang dilakukan pihaknya tersebut, memang sengaja di gelar, karena memang merupakan kegiatan rutin dalam bidangnya. M.Sugiono yang biasa di panggil Bang Yon ini menyebut bahwa, lokasi pertama yang disisir pihaknya pada gelaran operasi tersebut adalah sepanjang kawasan Pantai Montong Pal Desa Rempek, Pantai Tebing Tinggi Luk Desa Sambik Bangkol. Dilokasi ini pihaknya tidak menemukan siswa yang keluyuran selagi jam belajar berlangsung.

Dijelaskan Bang Yon, kegiatan operasi berikutnya dilanjutkan ke Pantai Beraringan Desa Kayangan. Di lokasi ini pihaknya berhasil menjaring belasan siswa yang berasal dari SMPN 1 Kayangan, Ponpes NW Dangiang dan Ponpes Bayyinul Ulum Santong yang lagi asyik nongkrong sambil bermain game di HP android milik mereka.

Bang Yon menyebut, tindakan pembinaan yang dilakukan terhadap beberapa siswa yang terjaring dalam operasi kasih sayang tersebut, langsung dilakukan pembinaan ditempat. “Ini kami lakukan dengan pendekatan kasih sayang, artinya siswa yang terjaring mentalnya tidak merasa down. Jadi walau kena razia oleh petugas, semangat mereka tetap bangkit, tidak merasa tertekan. Sehingga ada semangat untuk terus melanjutkan belajarnya dan tidak akan mengulangi kekeliruan yang dilakukannya,” tandasnya.

Selanjutnya, sebelum diserahkan kepada orangtua dan pihak sekolah untuk mendapatkan pembinaan lanjutan, para pelajar yang terjaring tersebut membuat surat pernyataan terlebih dahulu untuk tidak mengulangi perbuatan karena bolos di saat masih jam pelajaran di sekolah.

Mohan Khan, salah seorang pemerhati pendidikan di Kayangan sangat mengapresiasi dan mendukung langkah yang dilakukan pihak Satpol.PP Kabupaten Lombok Utara dalam melaksanakan tugasnya ada kegiatan yang merazia seluruh kawasan wisata (pantai/warnet) di daerah Tioq Tata Tunaq yang menjadi salah satu tujuan para siswa untuk nongkrong di saat jam belajar di sekolah berlangsung. Ia juga menyarankan kepada pihak sekolah untuk melakukan pengawasan ketat di sekolah yang pimpinnya, termasuk juga ketika jam istirahat agar pintu gerbang sekolah di kunci saja, sehingga seluruh siswa mainnya di sekitar lingkungan sekolah saja, nanti dibuka setelah jam sekolah berakhir. “Ini untuk meminimalisir ada siswa yang bolos di saat jam belajar berlangsung di sekolah,”sarannya.

Hal senada juga dikatakan oleh Nurikah Dewi, warga Tanjung. Ia menyarankan kepada pihak sekolah supaya memperketat pengawasan, agar siswa tidak bolos dan tidak terpengaruh minum minuman keras, maupun narkoba. Pihak sekolah memberikan arahan agar tidak mengulangi perbuatannya di kemudian hari. Nurikah Dewi juga memberikan masukan kepada intitusi ini (Satpol.PP) untuk rutin melakukan kegiatan serupa, tidak hanya di wilayah Kecamatan Gangga, Kayangan saja, melainkan juga harus dilakukan juga di wilayah Tanjung, Pemenang dan Bayan, terutama di tempat-tempat wisatanya.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Kayangan Abdul Hanan mengatakan, sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas apa yang telah dilakukan pihak Satpol.PP KLU dalam melakukan razia para pelajar di sejumlah tempat sebagai lokasi nongkrong para siswa di saat jam belajar berlangsung. Lebih-lebih siswa yang ikut terjaring tersebut adalah siswa sekolah yang pimpinnya. Dikatakannya, siswanya yang terjaring tersebut memang siswa yang sering bolos di saat jam belajar berlangsung dan juga sering datang terlambat ke sekolah. “Besar kemungkinan siswa ini datang terlambat dan malu masuk kelas, sehingga pada jam belajar tersebut tidak diikuti. Sementara menunggu giliran belajar pada jam berikutnya, lalu dia nongkrong di pantai,”katanya.

Abdul Hanan juga berharap agar pihak Satpol.PP KLU tetap melakukan razia seperti ini, sehingga ada efek jera dari para pelajar di daerah ini untuk wanti-wanti bolos pada jam belajar berlangsung.(eko)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

 

kartal escort pendik escort sex hikaye